AS Menyangkal Pemberontak Houthi Memiliki Senjata Hipersonik

Sebuah rudal hipersonik sedang dilakukan uji coba.

AS Menyangkal Pemberontak Houthi Memiliki Senjata Hipersonik

Fajar Nugraha • 15 March 2024 11:05

Washington: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan tegas menolak laporan bahwa pemberontak Houthi di Yaman memiliki rudal hipersonik. Penolakan itu dilayangkan setelah kelompok tersebut mengklaim bahwa mereka memiliki ‘kejutan’ untuk AS dan sekutunya. 

 

Kantor berita Rusia RIA Novosti menerbitkan laporan pada Kamis 14 Maret 2024 yang mengklaim Houthi memiliki senjata semacam itu di gudang senjata mereka.

 

"Begini, dalam hal hipersonik, laporan-laporan itu tidak akurat. Sama sekali tidak ada indikasi bahwa Houthi memiliki akses terhadap senjata hipersonik. Jadi, saya bisa mengabaikan hal itu," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, seperti dilansir dari Anadolu pada Jumat, 15 Maret 2024. 

 

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang katanya dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel, atau sedang mengangkut barang dari Israel selama berbulan-bulan.

 

Mereka mengatakan, serangan tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan pada Israel agar segera menghentikan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. 

 

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan untuk pengiriman minyak dan bahan bakar, serta merupakan jalur perairan penting bagi perdagangan angkatan laut.

 

Pada bulan Desember, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan misi multinasional, Operation Prosperity Guardian, untuk melawan serangan Houthi. Meskipun tidak ada Angkatan Laut AS atau sekutu yang terkena serangan rudal dan drone Houthi, beberapa kapal komersial telah rusak atau tenggelam. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi) 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)