Sebelum Fransiskus, Dua Paus Juga Pernah Berkunjung ke Indonesia

Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, 3 September 2024. Foto: Indonesia Papal Visit Committee

Sebelum Fransiskus, Dua Paus Juga Pernah Berkunjung ke Indonesia

Fajar Nugraha • 3 September 2024 19:38

Jakarta: Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia merupakan momen bersejarah. Kedatangannya menandai kehadiran Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik untuk ketiga kalinya di Tanah Air.

Sebelumnya, dua Paus terdahulu telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, meninggalkan jejak penting dalam hubungan antara Vatikan dan Indonesia.

Siapa saja Paus yang pernah datang ke Indonesia sebelum Paus Fransiskus. Berikutnya dua sosok Paus sebelum Paus Fransiskus yang datang ke Indonesia:

Paus Paulus VI: Kunjungan Pertama Takhta Suci ke Indonesia

Pada tahun 1970, Presiden Soeharto menyambut hangat kedatangan Paus Paulus VI, Pemimpin Gereja Katolik pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia.

Kunjungan ini tidak dilaksanakan secara kenegaraan, namun tetap mendapat sambutan yang meriah dari umat Katolik di seluruh Indonesia.

Paus Yohanes Paulus II: Menguatkan Iman Umat Katolik Indonesia

Hampir dua dekade kemudian, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada tahun 1989. Kunjungannya selama lima hari bertujuan untuk memperkuat iman umat Katolik Indonesia dan mendorong dialog antaragama.

"Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman agama dan budaya yang sangat kaya," ujar Paus Yohanes Paulus II saat itu.

Paus Fransiskus: Jembatan Perdamaian dan Dialog

Kehadiran Paus Fransiskus termasuk dalam kunjungan Apolostikal Vatikan. Paus Fransiskus berada di Indonesia pada 3-6 September 2024 dan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan.

Kedatangan Paus Fransiskus disambut dengan antusiasme tinggi oleh umat Katolik Indonesia. Kehadirannya akan menjadi momen penting dalam sejarah hubungan antara Vatikan dan Indonesia, sekaligus menjadi pengingat akan peran penting Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi beragama.

Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Heri Wibowo menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Kehadiran Paus Fransiskus dinilai membawa pesan penting tentang iman, persaudaraan, dan kasih belaras dalam masyarakat yang beragam.

“Kehadiran dan pesan beliau diharapkan dapat menginspirasi individu dan masyarakat untuk hidup saling menghormati, damai, dan penuh kasih sayang,” ujar Romo Heri kepada Media Indonesia, Minggu, 1 September 2024.

Romo Heri menyampaikan iman memanggil untuk melihat dalam diri orang lain saudara laki dan saudari perempuan yang patut didukung dan dicintai. Iman, lanjut dia, tidak hanya memanggil tapi mengajak mewujdkan persaudaraan insani lebih kepada yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel.

Romo Heri menyebut kehadiran Paus Fransiskus juga mewujudkan pelestarian lingkungan dalam upaya membangun keutuhan ciptaan. Dia mengemukakan dialog antaragama di Indonesia didukung, dipromosikan secara aktif, dan dipraktikkan melalui berbagai inisiatif dan platform.

Keberagaman agama di Indonesia, yang mencakup Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan Penganut Keyakinan, telah melahirkan budaya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)