Bank Sentral Jepang Pantau Dinamika Pasar Sebelum Putuskan Kenaikan Suku Bunga

Ekonomi Jepang. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Jepang Pantau Dinamika Pasar Sebelum Putuskan Kenaikan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 5 September 2024 18:02

Kanazawa: Bank Sentral Jepang atau Bank Of Japan (BOJ) tetap pada jalur untuk menaikkan suku bunga. Anggota Dewan Bank Of Japan (BOJ) Hajime Takata mengatakan hal ini dilakukan dengan melihat ekspektasi pasar terhadap kenaikan biaya pinjaman.
 

Baca juga: Upah Jepang Naik Selama Dua Bulan Berturut-turut


"Pasar saham dan mata uang mengalami volatilitas besar pada awal Agustus dan dampaknya masih berlanjut. Oleh karena itu, kita perlu mencermati perkembangan pasar dan dampaknya untuk saat ini," kata Takata, dilansir Channel News Asia, Kamis, 5 September 2024.

Namun BOJ harus menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi bergerak sesuai dengan perkiraan, dan perusahaan terus meningkatkan pengeluaran dan upah yang menunjukkan volatilitas pasar baru-baru ini tidak akan menggagalkan rencana kenaikan suku bunga jangka panjang bank.

Meningkatnya kekhawatiran atas prospek ekonomi AS memicu volatilitas pasar global, dengan indeks saham Topix Jepang anjlok 3,7 persen pada Rabu, 4 September 2024, penurunan harian terbesar sejak kejatuhan pasar pada 5 Agustus 2024.

Aksi jual pasar pada Agustus mendorong Wakil Gubernur BOJ Shinichi Uchida untuk mengatakan BOJ tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar tidak stabil.

Beberapa bank sentral Eropa telah mulai memangkas suku bunga, sementara Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan September.

Namun Takata mengatakan dampak pengetatan moneter agresif mereka di masa lalu dapat membebani ekonomi Jepang. Takata menuturkan perbedaan sikap kebijakan moneter antara BOJ dan bank sentral lainnya juga dapat menyebabkan gejolak pasar.

"Karena itu, kami harus memantau perkembangan dalam dan luar negeri dengan saksama untuk saat ini," kata dia.

Takata menambahkan pencapaian target inflasi BOJ tetap terlihat meskipun terjadi gejolak pasar, karena perusahaan menjadi lebih bersemangat daripada sebelumnya untuk meneruskan kenaikan biaya melalui kenaikan harga.

"Kita harus meneliti dengan saksama, tanpa ide yang telah ditetapkan sebelumnya, kemungkinan Jepang akan melihat gelombang kenaikan harga lainnya menjelang paruh kedua tahun fiskal saat ini," katanya.

Kenaikan suku bunga

Dalam langkah bersejarah menuju diakhirinya kampanye pelonggaran moneter besar-besaran selama satu dekade, BOJ menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25 persen pada Juli dengan pandangan ekonomi sedang membuat kemajuan dalam mencapai target inflasi dua persen secara berkelanjutan.

Gubernur Ueda telah mengisyaratkan kesiapan bank untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap sekitar dua persen dalam beberapa tahun mendatang disertai dengan kenaikan upah yang solid, seperti yang diproyeksikan saat ini.

Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan upah Jepang yang disesuaikan dengan inflasi naik selama dua bulan berturut-turut pada Juli. Hal ini menggarisbawahi pandangan BOJ, kenaikan gaji akan mendukung konsumsi dan memungkinkan perusahaan untuk terus menaikkan harga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)