BSSN Tak Permasalahkan Wacana Pembentukan Angkatan Siber di TNI

Ilustrasi. Medcom.id.

BSSN Tak Permasalahkan Wacana Pembentukan Angkatan Siber di TNI

Yakub Pryatama • 2 September 2024 14:43

Jakarta: Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mendukung wacana pembentukan angkatan siber Tentara Nasional Indonesia (TNI). Wacana itu dalam rangka memperkuat ketahanan Indonesia terhadap tantangan di masa depan, khususnya di dunia siber.

"Ya tentu itu kan terkait dengan kebijakan pemerintah ya, pada prinsipnya BSSN sama lah dengan, pasti kita akan mendukung kebijakan pemerintah tentunya," terang Kepala BSSN Hinsa Siburian, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 2 September 2024.

Menurut Hinsa, pembentukan angkatan siber di tubuh TNI memang diperlukan jika melihat tantangan di dunia internasional.

"Tantangan itu kan berkembang terus, harus kita bisa mampu adaptif menyesuaikannya dengan perkembangan," ujarnya.

Hinsa mengatakan BSSN tidak mempermasalahkan wacana pembentukan angkatan siber TNI tersebut. Bagi BSSN, hal itu bagian kebijakan politik negara. "Masa kita mempermasalahkan?"

Hinsa menyebut belum melakukan komunikasi lebih lanjut terkait wacana pembentukan matra siber TNI tersebut.
 

Baca juga: Polri Antisipasi Serangan Siber saat Kunjungan Paus Fransiskus

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menilai wacana pembentukan Angkatan Siber yang dilontarkan Ketua MPR Bambang Soesatyo perlu diperjelas menyangkut tugas, pokok, beserta fungsinya. Dia mengatakan saat ini urusan menyangkut pertahanan dan keamanan siber sudah ada lembaga yang menaunginya, antara lain Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau Direktorat Tindak Pidana Siber Polri.

"Daripada membentuk matra keempat, lebih baik dijabarkan secara jelas tupoksinya sejauh mana," kata Dave usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, ketimbang membentuk Angkatan Siber, lebih baik kualitas sumber daya manusia (SDM) pada institusi-institusi yang menangani siber tersebut diperkuat. Selain itu, menurutnya, penguatan perlu dilakukan pada bidang infrastruktur serta jaringan.

"Itu dulu yang diutamakan. Apabila ada kebutuhan riil dan ada konsep boleh. Tapi yang kita miliki kita maksimalkan," kata Dave. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)