Survei: Kepercayaan Pebisnis Jepang Menurun pada Agustus

Jepang. Foto: Unsplash.

Survei: Kepercayaan Pebisnis Jepang Menurun pada Agustus

Arif Wicaksono • 14 August 2024 13:27

Tokyo: Produsen Jepang menjadi sedikit kurang percaya diri terhadap kondisi bisnis pada Agustus. Berdasarkan survei bulanan Reuters Tankan, lesunya permintaan dari Tiongkok membebani sentimen perusahaan.
 

baca juga:  Tidak Populer, PM Jepang Putuskan untuk Mundur

Jajak pendapat tersebut dilakukan setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) bulan lalu menaikkan suku bunga ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 15 tahun terakhir dan merilis rencana rinci untuk memperlambat pembelian obligasi besar-besaran.

Indeks sentimen untuk sektor manufaktur merosot ke plus 10 pada Agustus, turun satu poin dari Juli, menurut survei Reuters Tankan, yang memantau survei bisnis triwulanan BOJ. Produsen memperkirakan indeks akan turun lebih jauh ke plus lima dalam tiga bulan ke depan.
 
baca juga: 

Parlemen Jepang Berencana Bahas Keputusan Kenaikan Suku Bunga


“Penjualan mobil sedang lesu, terutama di Tiongkok,” tulis seorang manajer di sebuah perusahaan mesin otomotif dan transportasi dalam survei tersebut dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 14 Agustus 2024.

Manajer dari berbagai industri seperti bahan kimia, baja dan mesin elektronik mengatakan lemahnya permintaan di Tiongkok mempengaruhi sentimen bisnis mereka.

Inflasi yang lebih tinggi dan pasar yang bergejolak juga merupakan salah satu masalah yang mengkhawatirkan.

“Faktor-faktor yang tidak menentu seperti harga bahan baku dan nilai tukar mata uang asing semakin meningkat,” tulis seorang manajer di sebuah perusahaan karet.

Indeks sektor jasa

Survei memperkirakan Indeks sektor jasa Reuters Tankan turun untuk bulan kedua menjadi plus 24 di Agustus dari plus 26 di bulan Juli. Indeks non-produsen memperkirakan indeks akan rebound ke plus 26 di November. Permintaan masuk yang kuat mendukung kepercayaan sektor ini.

Sebanyak 506 perusahaan non-keuangan besar di survey dan 243 perusahaan memberikan responden tanpa menyebut nama pada jajak pendapat Agustus

Jajak pendapat Reuters dilakukan dari tanggal 31 Juli hingga 9 Agustus, yang mana saham-saham Jepang anjlok dalam satu hari terbesar sejak aksi jual Black Monday pada 1987, setelah data tenaga kerja AS yang lemah meningkatkan kekhawatiran resesi, dan kenaikan laju yen terhadap dolar AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)