Kasus Stunting di Kota Sorong Menurun

Ilustrasi. Medcom.id

Kasus Stunting di Kota Sorong Menurun

Media Indonesia • 26 November 2023 09:14

Sorong: Kasus stunting di Kota Sorong mengalami penurunan dari 623 kasus atau 27,2% pada Tahun 2022, menjadi 504 kasus atau 18%, setelah dilakukannya intervensi oleh Pemerintah Kota Sorong sejak 1 Januari hingga Agustus 2023.

"Dari data itu, kami melakukan intervensi melalui OPD teknis dan mengalami penurunan," kata Penjabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, di Sorong, Minggu, 26 November 2023.

Dia merinci jumlah keluarga berisiko stunting sebanyak 318 keluarga, dengan jumlah 10 puskesmas yang tersebar di 10 Distrik di Wilayah Kota Sorong. Untuk posyandu sebanyak 107 unit, dengan jumlah kader posyandu yaitu 495 kader.

"Lokus stunting Tahun 2023 sebanyak 6 lokus. Kami juga menyiapkan Rumah Pemulihan Gizi atau RPG. Jadi ada dua unit yang baru saya resmikan, ditambah satu unit lagi di Kampung Baru, Distrik Sorong Barat yang telah diresmikan sebelum ada saya," jelas Septinus.

Guna menanggulangi kemiskinan ektrim, Pemerintah Kota Sorong terus melakukan pembagian sembako bagi warga Kota Sorong, termasuk keluarga stunting, dengan harapan penurunan stunting dapat dipercepat hingga Tahun 2024.

Sementara Deputi I Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemeko PMK Nunung Nuryartono, memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota Sorong dan akan menyampaikan laporan khusus kepada Menko PMK, yang akan diteruskan kepada Presiden RI. Alasannya, di setiap kunjungan Menko PMK, dirinya selalu ingin melihat inovasi-inovasi yang dilakukan daerah untuk mencapai target nasional.

Nunung menjelaskan kedatangannya bersama tim untuk melihat secara langsung perkembangan dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Sorong, dalam mewujudkan prioritas pembangunan nasional.

"Penurunan angka stunting sampai Tahun 2023 di Kota Sorong sudah 18%, sehingga untuk mencapai target menjadi 14% di Tahun 2024, saya kira relatif menjadi lebih mudah, karena tinggal 4% lagi. Mudah-mudahan bisa dibawah 14% di akhir tahun depan, terlebih dengan adanya inovasi rumah pemulihan gizi. Ini adalah hal yang luar biasa," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)