DIY Lakukan Mitigasi, Minimalisasi Dampak Musim Hujan Selama Nataru

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

DIY Lakukan Mitigasi, Minimalisasi Dampak Musim Hujan Selama Nataru

Ahmad Mustaqim • 18 December 2024 09:31

Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan mitigasi antisipasi dampak musim hujan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Daerah-daerah rawan jadi sasaran untuk meminimalisasi risiko. 

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan sejumlah pihak dilibatkan dalam mitigasi itu. Selain pemerintah, juga melibatkan organisasi kemasyarakat, forum penanganan risiko bencana (FPRB), kepolisian, TNI, serta pemerintah daerah. 

"Koordinasi dan bekerja sama kami harapkan bisa menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama selama masa libur Nataru," kata Noviar di Yogyakarta pada Rabu, 18 Desember 2024. 

Intensitas hujan masih cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Potensi hujan deras, angin kencang, hingga gelombang tinggi di pesisir pantai selatan masih bisa terjadi. 

Dengan perkiraan sekitar 9 juta lebih pengunjung di DIY, menurut Noviar, perlu langkah antisipasi. Ia mengatakan banyaknya orang di tengah ancaman bjsa meningkatkan risiko. 

"Jumlah pengunjung yang sangat signifikan ini tentu saja meningkatkan risiko terjadinya korban jika sewaktu-waktu terjadi bencana," kata dia. 

Baca:

Noviar menyatakan sejumlah posko disiapkan untuk kesiapsiagaan apabila terjadi sesuatu. Ia mengingatkan masyarakat juga bisa melakukan antisipasi dengan mempersiapkan kebutuhan pribadi yang diperlukan. 

"Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita bisa meminimalisasi dampak buruk dari bencana," ucapnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi mengatakan keberadaan CCTV real time jadi bagian upaya memantau kondisi daerah dan wisatawan. Aria juga mengaku berupaya berkoordinasi dengan pengelola hotel untuk memberikan informasi setiap tamu apabila hendak bepergian wisata ke destinsi yang dituju. 

"Sehingga wisatawan itu ketika mereka bisa mengakses informasi itu, mereka bisa tahu sebetulnya secara real time tujuan wisatanya itu dalam kondisi cuaca seperti apa. Terkadang kalau kita sekarang (misalnya) di sekitar Malioboro itu hujan sedangkan di destinasj wisata sebetulnya cuacanya cerah," kata dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)