Ilustrasi BSI. Foto: MI/Susanto.
Fetry Wuryasti • 16 January 2024 17:29
Jakarta: Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan diperlukan hadirnya bank syariah besar lain untuk menciptakan persaingan yang sehat dan pendalaman pasar keuangan syariah. BSI sekarang menguasai pangsa pasar lebih dari 45 persen.
"Kami malah senang kalau ada yang besar. Sehingga temannya ada, juga lawannya. Sekarang ini kan tidak ada," kata Hery pada Grand Launching Rekening Dana Nasabah (RDN) Online PT Bank Syariah Indonesia Tbk di BEI, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Apabila ada bank syariah lain yang besar, jelas dia, pendalaman keuangan syariah itu akan lebih bagus. Karena akan tercipta sparing dan pairing atau lawan dan kawannya, untuk sindikasi, pasar uang, trading surat berharga, sukuk, dan lain sebagainya.
BSI untuk setahun penuh di 2023 menargetkan laba tumbuh sebesar 30-31 persen. Diketahui pada 2022, BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun atau naik sebesar 40,68 persen. Pencapaian itu merupakan laba tertinggi perusahaan sepanjang sejarah berdirinya bank syariah di Indonesia.
Wakil Direktur Bank Syariah Indonesia Bob Tyasika Ananta mengakui memang di pasar syariah BSI memimpin. Gerakan perbankan syariah memang dipimpin oleh BSI.
Tetapi di sisi lain, mereka butuh sparing yang cukup besar secara ukuran asetnya. "Karena dalam perbankan size is matter," kata Bob.
Baca juga: Geliat Ekonomi Syariah Kian 'Menggigit'