Ilustrasi biodiesel. Foto: Dokumen Kementerian ESDM
16 January 2024 16:17
Jakarta: Program mandatori biodiesel B35 yang dilakukan pemerintah pada 2023 diklaim telah menghemat devisa devisa sebanyak USD7,9 miliar atau sekitar Rp120,54 triliun.
Program mandatori B35 adalah program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam minyak solar sebesar 35 persen (B35).
"Penghematan tersebut terjadi karena kita bisa mengurangi importasi solar, termasuk crude, karena kita bisa campur dengan kita punya fame," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers, dikutip Selasa, 16 Januari 2024.
Dia menyampaikan, pada 2023, pemanfaatan biodiesel untuk pasar domestik mencapai 12,2 juta KL. Jumlah tersebut melebihi dari target yang dipatok sebesar 10,65 juta KL, atau secara persentase mencapai 114,5 persen.
"Pada 2023 telah diluncurkan program mandatori biodiesel ke bahan bakar fosil dengan persentase mencapai 35 persen atau B35. Pada 2024 ditargetkan sebanyak 12,5 juta KL," kata dia.
Baca juga:
Hari Ini, Pemerintah Resmi Implementasi Biodiesel B35 |