KCIC Banting Harga Tiket Whoosh, Pengamat: Sepi Penumpang

Kereta Cepat Whoosh. Foto dok KCIC.

KCIC Banting Harga Tiket Whoosh, Pengamat: Sepi Penumpang

Media Indonesia • 29 January 2024 20:26

Jakarta: Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berpendapat alasan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerapkan dynamic pricing atau tarif dinamis untuk kelas premium economy karena sepinya penumpang.
 
Dalam implementasi dynamic pricing atau tarif dinamis tersebut, tarif kereta cepat dijual lebih murah dari sebelumnya Rp200 ribu menjadi Rp150 ribu per Sabtu, 3 Februari 2024.
 
"Ya memang karena penumpang Whoosh sepi sekarang," kata Deddy saat dihubungi Media Indonesia, Senin, 29 Januari 2024.
 
Ia menyebut sepinya penumpang Whoosh karena berbagai alasan. Seperti akses menuju stasiun kereta cepat yang dianggap jauh dan sulit dijangkau penumpang. Serta, letak stasiun yang tidak berada di tengah Kota Bandung.
 
"Kemungkinan karena ke Stasiun Halim itu jauh aksesnya kemana-mana dari pusat kota dan juga banyak transit untuk sampai ke Bandung," ucap Deddy.
 
Direktur Eksekutif Instran itu menuturkan euforia dari masyarakat untuk menjajal kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu sudah berangsur turun. Sehingga, KCIC mengakali dengan membanting harga tiket Whoosh.
 
"Dulu ramainya karena masih euforia publik, tapi lama kelamaan menurun," sebut dia.

Baca juga: Terapkan Tarif Dinamis, Tiket Ekonomi Whoosh Mulai dari Rp150 Ribu
 

Whoosh sepi penumpang

 
Sebelumnya, beredar di sosial media X, akun @reinharthrm mengunggah foto sepinya satu gerbong Kereta Cepat Whoosh. Katanya, saat memesan tiket di aplikasi Whoosh, masih banyak yang kosong.
 
"Hari ini pulang pergi Jakarta-Bandung naik Whoosh kondisinya sepi begini. Posisi kereta sudah jalan, bukan nunggu penumpang," tulis dia.
 
"Buka saja aplikasi Whoosh, cari jadwal yang paling deket, terus pilih kursi. Di situ bisa lihat berapa banyak kursi yang sudah dibeli dan berapa yang masih kosong," tambahnya.
 
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menjelaskan di saat bukan jam sibuk (off peak) okupansi penumpang Kereta Cepat Whoosh tidak ramai dibandingkan jam sibuk kerja (peak hour).
 
Ia menegaskan alasan KCIC menerapkan tarif dinamis kereta cepat relasi Jakarta-Bandung di kelas premium economy untuk menggaet calon penumpang.
 
"Memang saat off peak, tingkat okupansi tidak setinggi saat peak hour, maka diperlukan strategi khusus untuk mengundang minat penumpang bepergian dengan Whoosh," jelas Adita.
 
(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)