Harga Emas Menguat usai Rilis Data NFP AS

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Menguat usai Rilis Data NFP AS

Annisa ayu artanti • 6 May 2024 12:33

Jakarta: Harga emas dunia diprediksi akan menguat usai rilis data Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat.  

"Harga emas pada pagi ini masih menunjukkan kecenderungan kenaikan," ujar Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Mei 2024.

Menurutnya, konflik yang berkelanjutan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar emas, dengan investor cenderung memilih aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

Dalam rangkaian peristiwa baru-baru ini, data "c" memberikan sinyal kenaikan harga emas, namun penurunan tajam terjadi seiring dengan berita lain pada malam hari.

"Hal ini menunjukkan meskipun terjadi fluktuasi, kekuatan kenaikan harga emas tetap kuat," ujar dia.
 

Baca juga: 

Emas Dunia Melemah di USD2.302/Ons

Reli harga emas

Faktor lain yang mendukung reli harga emas adalah permintaan yang tinggi, baik dari bank sentral maupun rumah tangga di Asia.
 
Bank-bank sentral global, termasuk People's Bank of China (PBOC), terus meningkatkan cadangan emas mereka, mencerminkan upaya untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Di samping itu, permintaan emas dari rumah tangga Asia, terutama di Tiongkok, juga tetap kuat meskipun kondisi ekonomi yang menantang.

Pernyataan kebijakan terbaru dari Federal Reserve juga telah mempengaruhi sentimen pasar. Dengan mempertahankan sikap suku bunga yang tidak berubah dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, Fed memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.

"Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven karena mengurangi imbal hasil pada aset lainnya seperti obligasi," imbuh dia.

Prediksi dari Goldman Sachs juga menambahkan optimisme terhadap harga emas. Para ahli strategi di bank tersebut memproyeksikan bahwa harga emas dapat mencapai USD2.700 per troy ons pada akhir tahun, dengan potensi kenaikan lebih lanjut dalam skenario tertentu.
Permintaan yang kuat dari bank-bank sentral negara berkembang dan perkiraan peningkatan sanksi keuangan AS merupakan faktor yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi lagi.

"Dapat disimpulkan harga emas masih cenderung mengalami kenaikan hari ini, dengan faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi global dan permintaan yang kuat dari sektor-sektor tertentu yang terus memengaruhi pasar emas," ungkap dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)