Ilustrasi chip. Foto: Unsplash.
Seoul: Ekspor Korea Selatan meningkat selama tujuh bulan berturut-turut, melonjak 13,8 persen pada April karena kuatnya permintaan cip dan rekor penjualan mobil yang tinggi.
Menurut data yang diungkapkan oleh Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel, dilansir Korea Herald, Kamis, 2 Mei 2024, ekspor mencapai USD56,2 miliar, naik 13,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Kementerian Perdagangan Korsel mencatat meningkatnya permintaan global terhadap barang-barang ekspor utama Korea Selatan, termasuk semikonduktor dan mobil, membantu ekspor negara tersebut.
Ekspor cip melonjak 56,1 persen dibandingkan tahun lalu menjadi USD9,96 miliar, mempertahankan tren kenaikan selama enam bulan berturut-turut. Pertumbuhan ini didorong oleh kembalinya harga cip memori dan meningkatnya permintaan di industri TI yang lebih luas karena peningkatan investasi pada server kecerdasan buatan.
Selain semikonduktor, penjualan luar negeri untuk tiga produk TI utama lainnya di negara ini, display, komputer, dan perangkat komunikasi seluler, semuanya meningkat selama dua bulan berturut-turut.
Ekspor mobil, yang sempat menurun selama dua bulan terakhir akibat perlambatan penjualan kendaraan listrik, kembali pulih dan mencapai titik tertinggi baru.
Pada bulan April, ekspor otomotif mencapai USD6,79 miliar, meningkat 10,3 persen dibandingkan tahun lalu, melampaui rekor sebelumnya sebesar USD6,53 miliar yang dicapai pada November. Pengiriman ke AS dan Tiongkok, dua mitra dagang utama Korea, juga meningkat.
Ekspor ke AS
Didukung oleh kuatnya permintaan otomotif, ekspor ke AS mencapai rekor tertinggi sebesar USD11,4 miliar, naik 24,3 persen dari bulan yang sama tahun lalu dan memperpanjang pertumbuhan berturut-turut menjadi sembilan bulan berturut-turut.
Sebagai negara yang sangat berorientasi ekspor, Korea Selatan telah mengalami pemulihan yang pesat sejak Juni lalu, ketika neraca perdagangannya mengalami surplus setelah mengalami defisit selama 15 bulan berturut-turut.
Berdasarkan momentum ini, surplus perdagangan kumulatif tahun ini telah mencapai USD10,6 miliar, melampaui total defisit tahun lalu sebesar USD10,3 miliar dan mencapai surplus terbesar dalam lima tahun terakhir.
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekspor dan surplus perdagangan akan bertahan hingga kuartal kedua, didorong oleh peningkatan ekspor produk TI, seperti semikonduktor, dan berlanjutnya kinerja kuat di sektor-sektor utama, seperti mobil, mesin umum, dan pembuatan kapal,” kata Menteri Perdagangan Korsel Ahn Duk-geun.