Raksasa Baterai Tiongkok CATL Kembangkan Cadangan Litium Bolivia

Bolivia. Foto: Unsplash.

Raksasa Baterai Tiongkok CATL Kembangkan Cadangan Litium Bolivia

Arif Wicaksono • 20 June 2023 13:33

Lapaz: Raksasa baterai Tiongkok CATL berkomitmen mengeluarkan investasi USD1,4 miliar. Investasi ini untuk membantu mengembangkan cadangan litium Bolivia yang besar tetapi sebagian besar belum dimanfaatkan.

Perjanjian tersebut menghubungkan CATL, produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan dataran garam Bolivia yang merupakan rumah bagi sumber daya litium terbesar di dunia.

Presiden Bolivia Luis Arce menegaskan komitmen untuk membangun dua pabrik litium untuk mengekstraksi mineral dari dataran garam Uyuni dan Oruro di negara itu.

"Kami bertemu dengan Burton Roy (Yu Bo), CEO Komite Investasi CATL untuk mengonfirmasi investasi sebesar USD1,4 miliar," kata Presiden Bolivia Lusi Arce melalui Twitter.

Dia menambahkan, sebagai mitra mereka akan mengevaluasi kemungkinan peningkatan investasi hingga 2028 sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 20 Juni 2023.

Pembangunan kedua pabrik dapat dimulai paling cepat Juli, menurut Kementerian Energi Bolivia, dengan investasi keseluruhan naik menjadi sekitar USD9,9 miliar selama proses industri proyek.

Pengumuman ini menyusul kesepakatan kemitraan yang ditandatangani pada Januari 2023 yang melibatkan perusahaan litium milik negara Bolivia, Yacimientos del Litio Bolivianos (YLB), dan sebuah konsorsium China, di mana CATL akan menginvestasikan lebih dari USD1 miliar pada tahap pertama proyek sebagai ganti hak atas mengembangkan dua pabrik litium, yang masing-masing dapat menghasilkan hingga 25 ribu metrik ton litium karbonat tingkat baterai per tahun.

CATL saat ini tidak memproduksi litium apa pun, meskipun telah berinvestasi di sejumlah proyek Tiongkok. Sumber daya litium di dataran garam ikonik Bolivia diperkirakan mencapai 21 juta metrik ton, menurut Survei Geologi AS meskipun hampir tidak memiliki cadangan yang layak secara komersial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)