Korban Tewas Kebakaran Hawaii 99 Orang, Joe Biden Dinilai Lamban Bereaksi

Presiden AS Joe Biden. (AP/Evan Vucci)

Korban Tewas Kebakaran Hawaii 99 Orang, Joe Biden Dinilai Lamban Bereaksi

Marcheilla Ariesta • 15 August 2023 17:53

Lahaina: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikecam atas tanggapannya terhadap kebakaran hutan Hawaii yang dinilai terlalu lamban. Pasalnya, jumlah korban tewas kebakaran hutan di Lahaina, Maui, terus bertambah hingga mencapai 99 orang.

Namun, sejauh ini, Biden tampaknya belum berencana untuk mengunjungi Hawaii yang terkena dampak sangat parah dari kebakaran hutan.

Selama akhir pekan, Biden berulang kali ditanya oleh awak media tentang kebakaran dahsyat yang melanda Maui, meratakan kota bersejarah Lahaina, dan meninggalkan jejak kematian dan kehancuran setelahnya.

Setelah menghabiskan beberapa jam bersantai di area pantai Delaware pada hari Minggu kemarin, Biden ditanyai tentang meningkatnya jumlah kematian di Hawaii. Ia hanya menjawab, "tidak ada komentar." Respons singkat ini memicu kemarahan dari sejumlah lawan politiknya. 

Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan, jumlah korban tewas kebakaran hutan telah bertambah menjadi 99 orang pada hari Selasa ini, 15 Agustus 2023. 

"Jumlah korban jiwa dapat terus meningkat 10 hingga 20 orang per hari karena petugas terus mencari korban dan penyintas," ungkapnya, dilansir dari The Independent. 

Selain itu, Green juga menuturkan alasan lain di balik perkiraannya, yaitu karena saat ini ada sekitar 1.000 orang yang masih hilang di area-area terdampak kebakaran hutan.

Masalah penjarahan

Serangkaian masalah baru muncul di Hawaii sekitar sepekan setelah kebakaran hutan dahsyat melanda sejumlah wilayah di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut, terutama di kota Lahaina. Dua masalah yang paling mencolok adalah penjarahan dan aksi para spekulan.

Sejumlah warga Hawaii yang membutuhkan bahan bakar serta berbagai barang lainnya menyerbu sejumlah toko di Lahaina.

Nelayan berusia 48 tahun, Bryan Sizemore, yang telah tinggal di Maui selama hampir 20 tahun, mengaku harus mengacungkan senjata api untuk mengusir para penjarah dari tokonya.

"Perahu saya rusak akibat kobaran api, tetapi bisnis saya entah bagaimana masih bertahan. Tapi ada sekelompok penjarah yang ingin mencuri bensin," sebut Sizemore.

"Mereka melubangi tangki bensin dan mengambilnya hingga kering tak bersisa," lanjutnya.

Penjarahan terjadi di saat masyarakat Hawaii bekerja keras untuk membangun kembali rumah dan tempat usaha mereka usai kebakaran hutan mematikan terjadi pekan kemarin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)