Lebih dari 3.000 Turis Dievakuasi dari Kebakaran di Lokasi Wisata Prancis

Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan di Saint Andre, Prancis. (France Securite Civile)

Lebih dari 3.000 Turis Dievakuasi dari Kebakaran di Lokasi Wisata Prancis

Willy Haryono • 15 August 2023 22:46

Pyrenees-Orientales: Lebih dari 3.000 turis telah dievakuasi dari hotspot liburan di selatan Prancis, setelah kebakaran hutan berskala besar di wilayah tersebut melanda sejumlah rumah dan tempat perkemahan dalam semalam.

Wisatawan melarikan diri dari empat tempat perkemahan di dekat perbatasan Spanyol, di saat api menyebar ke lahan seluas 500 hektare.

Sekitar 650 petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di wilayah Pyrenees-Orientales, yang menyebabkan 17 orang luka ringan, lapor pemerintah prefektur setempat.

Dipicu oleh "panas yang menyengat, kekeringan, dan angin kencang hingga 180 kilometer per jam," kebakaran hutan terjadi antara wilayah Saint André dan Argelès-sur-Mer.

Michalak Guimbert, wakil wali kota Argeles-sur-Mer, mengatakan bahwa para wisatawan telah tiba di balai kota "dengan pakaian renang" karena mereka baru kembali dari pantai ketika kebakaran terjadi. Ia mengatakan "anak-anak yang terkejut" termasuk di antara mereka yang melarikan diri dari kobaran api.

Saat kebakaran hutan dapat dikendalikan pada Selasa pagi, 15 Agustus 2023, tingkat kehancuran yang ditimbulkan oleh kobaran api menjadi jelas. Sejumlah foto menunjukkan tempat perkemahan yang hangus, yang beberapa jam sebelumnya masih dipenuhi para wisatawan.

Selain tempat perkemahan dan gudang, tiga puluh rumah telah rusak akibat kebakaran tersebut.

"Kota kami sangat terpukul, dan ada banyak kerusakan," kata Wali Kota Saint-André, Samuel Molly, kepada France Bleu.

"Desa terbakar di kedua sisi, sepertiga terkena api," sambungnya, seperti dikutip dari Independent.

Perubahan iklim

Christelle, seorang penduduk yang meninggalkan rumahnya, mengatakan kepada France Bleu Roussillon bahwa, "Api ini begitu besar, membuat saya takut. Saya berharap rumah saya masih utuh."

Kobaran api saat ini sudah mulai dapat dikendalikan, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Twitter. Tidak ada warga lokal atau turis yang terluka, tetapi Darmanin meminta agar mereka semua "tetap waspada."

Menteri Transisi Ekologi Prancis, Christophe Béchu, telah mengunjungi perkemahan Les Chênes Rouges pada hari Selasa.

Ia memposting foto-foto pohon hangus, seraya mengatakan: "Foto-foto yang mencolok ini membuktikan intensitas api. Saya berkomitmen untuk mendukung para pemangku kepentingan pariwisata dalam rekonstruksi dan pemulihan kawasan alam yang hancur."

"Kekeringan dan kebakaran adalah dua sisi mata uang yang sama: perubahan iklim," kata Bechu.

Sebagian besar pengungsi telah dapat kembali ke akomodasi atau rumah mereka, tetapi puluhan turis masih menunggu untuk ditampung kembali, kata Bechu kepada wartawan di Saint-Andre. Beberapa dari orang itu kehilangan dokumen, uang, dan mobil mereka dalam kobaran api, tambahnya.

Kebakaran Hutan Eropa

Kebakaran hutan telah melanda Eropa sepanjang musim panas ini, dengan penduduk lokal dan turis terpaksa mengungsi dari kobaran api yang mematikan.

Bechu mengatakan bahwa musim panas ini telah melihat lebih sedikit kebakaran di Prancis dibandingkan tahun lalu, ketika 70.000 hektare lahan telah terbakar menjadi abu. Tetapi ia mengingatkan bahwa kondisi bisa menjadi lebih buruk karena musim panas belum berakhir.

Lima wilayah di bagian timur Prancis saat ini dalam "siaga tinggi" untuk gelombang panas, menurut website otoritas cuaca Meteo France.

Pekan lalu, petugas pemadam kebakaran mengevakuasi lebih dari 130 orang saat mereka berjuang mengendalikan kebakaran hutan di Portbou di perbatasan Spanyol dengan Prancis di pantai Mediterania. Kebakaran melanda sekitar 435 hektare lahan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)