IHSG Pagi Merekah, 272 Saham Menghijau

Ilustrasi. FOTO: Medcom

IHSG Pagi Merekah, 272 Saham Menghijau

Angga Bratadharma • 10 July 2023 09:15

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terpantau bergerak di zona hijau. Kendati demikian, para investor harus berhati-hati karena ada peluang indeks acuan saham Indonesia berbalik arah sehingga kewaspadaan diperlukan guna menjaga keuntungan yang sudah terkumpul.

IHSG Senin, 10 Juli 2023, perdagangan pagi, dibuka di posisi 6.716 dan tak berapa lama menguat ke level 6.746. Posisi tertinggi di 6.753 dan terendah di 6.729. Volume perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 1,4 miliar lembar saham senilai Rp476 miliar. Sebanyak 272 saham menguat, sebanyak 128 saham melemah, dan sebanyak 214 saham stagnan.

Sedangkan pada akhir pekan lalu, bursa saham AS berakhir lebih rendah pada Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), setelah data baru menunjukkan perlambatan dalam penciptaan lapangan kerja dan tekanan upah yang terus-menerus pada Juni.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 187,38 poin atau 0,55 persen menjadi 33.734,88. S&P 500 kehilangan 12,64 poin atau 0,29 persen menjadi 4.398,95. Indeks Komposit Nasdaq turun 18,33 poin atau 0,13 persen menjadi 13.660,72.
 
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan sektor konsumen dan kesehatan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,34 persen dan 1,16 persen. Sementara itu, sektor energi dan material memimpin penguatan dengan naik masing-masing 2,06 persen dan 0,88 persen.
 
Saham AS melemah dari keuntungan sebelumnya dan berakhir lebih rendah pada Jumat, karena investor membebani data pekerjaan terbaru. Lapangan kerja meningkat 209 ribu pekerjaan bulan lalu, lebih rendah dari ekspektasi pasar 240 ribu pekerjaan, menandai kenaikan terkecil sejak Desember 2020.
 
Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen pada Juni, dari 3,7 persen pada Mei. Angka tersebut tetap rendah secara historis, menurut laporan pekerjaan di Juni Biro Statistik Tenaga Kerja AS.
 
Meskipun ekonomi AS menambahkan pekerjaan paling sedikit pada Juni dalam dua setengah tahun, pertumbuhan upah yang kuat secara terus-menerus menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat yang menimbulkan kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih banyak akhir tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)