Joe Biden tidak hadir di KTT ke-43 ASEAN pada September mendatang di Jakarta. (AP)
Marcheilla Ariesta • 24 August 2023 08:45
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak akan menghadiri pertemuan KTT ASEAN dan Asia Timur di Jakarta bulan depan. Ketidakhadiran Biden di KTT ASEAN mendatang, dinilai bukan hal yang baik.
"Melewatkan pertemuan puncak dengan para pemimpin Asia Tenggara bukanlah hal yang baik," kata Direktur Program Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Gregory Polling.
"Tapi saya pikir orang bisa melebih-lebihkan kerusakan yang terjadi di sini," lanjutnya, dilansir dari VOA, Kamis, 24 Agustus 2023.
Meski demikian, delegasi AS di ASEAN akan dipimpin Wakil Presiden Kamala Harris. Ini kali pertamanya ke Indonesia dan ketiganya ke wilayah Asia Tenggara.
"Saya juga tidak menganggap bahwa kehadiran Wakil Presiden Harris sebagai sebuah penghinaan, sama seperti fakta bahwa Presiden (Tiongkok) Xi Jinping tidak akan hadir di sana adalah sebuah penghinaan," lanjut Polling.
Beijing biasanya mengirimkan perdana menterinya menggantikan Xi Jinping ke KTT Tiongkok-ASEAN dan Asia Timur.
Sementara itu, Biden menghadiri KTT AS-ASEAN dan Asia Timur di Phnom Penh November tahun lalu, sebelum menghadiri KTT G20 di Bali. Namun, dari Bali ia terbang pulang menghadiri pernikahan keluarga alih-alih pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, yang digantikan Harris.
Harris mengunjungi Singapura dan Vietnam pada tahun 2021. Menjelang perjalanannya ke Bangkok pada tahun 2022, ia melakukan kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pulau Palawan di Filipina yang dipandang sebagai teguran terhadap Tiongkok.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menolak ketidakhadiran Biden di KTT ASEAN berarti AS menyerahkan pengaruh di kawasan itu kepada Tiongkok.
Dia menguraikan keterlibatan Biden dengan para pemimpin regional, termasuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang minggu lalu, menghadiri G7 dan KTT Pemimpin Quad di Hiroshima pada Mei, dan menjadi tuan rumah KTT AUKUS pada Maret dengan para pemimpin Australia dan Inggris.
“Dia menghadiri KTT Asia Timur pertama secara virtual dan KTT Asia Timur tahun lalu secara langsung,” kata Sullivan.
“Dia telah mengirim wakil presidennya ke Asia Tenggara dua kali, dan ini akan menjadi perjalanan ketiganya ke sana dan melakukan investasi besar di ASEAN sebagai sebuah institusi dan sentralitas ASEAN,” pungkasnya.