Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok Kemenkeu
Eko Nordiansyah • 10 December 2025 11:40
Jakarta: Asian Development Bank (ADB) menaikkan prakiraan pertumbuhan berbagai perekonomian di kawasan Asia dan Pasifik untuk tahun ini dan tahun depan. Indonesia menjadi salah satu negara yang diproyeksi mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Asian Development Outlook (ADO) December 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,0 persen pada 2025 dan 5,1 persen pada 2026. Angka ini naik dari proyeksi pada September 2025, yaitu 4,9 persen untuk tahun ini dan 5,0 persen untuk tahun depan.
“Fundamental perekonomian Asia dan Pasifik yang solid menopang kuatnya kinerja ekspor dan mantapnya pertumbuhan, meskipun lingkungan perdagangan global kurang mendukung akibat ketidakpastian luar biasa selama tahun ini,” kata Kepala Ekonom ADB Albert Park dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Desember 2025.
Ia mengungkapkan, risiko terhadap proyeksi kawasan ini termasuk ketegangan perdagangan yang memanas kembali dan gejolak pasar keuangan. Selain itu, tekanan geopolitik dan kemerosotan pasar properti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) lebih buruk daripada perkiraan.
“Sebagian ketidakpastian tersebut dapat diredakan dengan kesepakatan dagang, tetapi tantangan eksternal dan tantangan lain masih mengancam proyeksinya. Pemerintah di kawasan ini harus terus mendukung perdagangan terbuka dan investasi demi mempertahankan ketangguhan dan pertumbuhan,” ujar dia.
Baca Juga :
(2).jpeg)
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini dinaikkan menjadi 4,8 persen, berkat ekspor yang tangguh dan dilanjutkannya stimulus fiskal. Proyeksi untuk 2026 masih sama pada 4,3 persen. Proyeksi pertumbuhan India pada 2025 dinaikkan menjadi 7,2 persen, dan 2026 masih sama pada 6,5 persen.
Proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara tahun ini dinaikkan 0,2 poin persentase menjadi 4,5 persen, yang mencerminkan kuatnya kuartal III di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Prakiraan untuk Pasifik belum berubah untuk tahun ini maupun tahun depan, masing-masing 4,1 persen dan 3,4 persen.
Inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik diperkirakan mereda ke 1,6 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 1,7 persen pada September. Hal ini karena inflasi pangan di India lebih rendah daripada perkiraan. Prakiraan inflasi tahun depan di kawasan ini masih tetap 2,1 persen.