Kondisi hujan melanda wilayah Provinsi Maluku Utara pada periode 8–14 Desember 2025, Senin (8/12/2025). ANTARA/Abdul Fatah
Lukman Diah Sari • 8 December 2025 12:36
Ternate: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara pada periode 8–14 Desember 2025. Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya konvergensi di sekitar Maluku Utara, yang berdampak pada peningkatan kecepatan angin serta pertumbuhan awan hujan.
"Kondisi cuaca selama periode tersebut umumnya berawan dengan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat secara fluktuatif, terjadi pada pagi, siang, malam, hingga dini hari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Babullah, Sakimin di Ternate, Senin, 8 Desember 2025, melansir Antara.
BMKG mengingatkan adanya potensi dampak turunan. Antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.
Sakimin merinci kondisi prakiraan cuaca untuk 8–9 Desember 2025 hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan sekitarnya.
Selanjutnya pada 10–11 Desember 2025, ada potensi hujan dengan intensitas serupa diprakirakan terjadi di wilayah yang sama. Kemudian pada 12–14 Desember 2025, hujan sedang hingga lebat kembali berpotensi turun di Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan wilayah sekitar.
BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat memastikan kesiapan infrastruktur serta sistem tata kelola sumber daya air untuk mengantisipasi curah hujan tinggi dan potensi pohon tumbang. Koordinasi lintas sektor juga diminta diperkuat sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Ilustrasi hujan petir. (Medcom.id)
Kepada BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Dirlantas Polda Maluku Utara, BMKG mengimbau agar menghindarkan masyarakat serta arus lalu lintas dari kawasan rawan longsor, banjir, dan banjir bandang, selama periode cuaca ekstrem tersebut.
Sakimin mengimbau masyarakat mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing serta menerapkan langkah mitigasi, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan menata drainase sekitar pemukiman.
BMKG menegaskan peningkatan kewaspadaan dari pemangku kepentingan dan masyarakat sangat diperlukan. Informasi resmi terkait perkembangan cuaca dapat dipantau melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate.