Sekjen PBB Hubungi Presiden Venezuela Usai Blokade Minyak AS

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Anadolu

Sekjen PBB Hubungi Presiden Venezuela Usai Blokade Minyak AS

Muhammad Reyhansyah • 18 December 2025 10:05

New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Rabu, di tengah meningkatnya ketegangan menyusul keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan “blokade total” terhadap kapal tanker minyak Venezuela.

Dalam pernyataan resminya, kantor Guterres menyebutkan, “Sekretaris Jenderal telah menerima panggilan telepon dari Yang Mulia Nicolas Maduro Moros, Presiden Republik Bolivarian Venezuela, terkait ketegangan yang sedang berlangsung di kawasan.”

Pernyataan itu menegaskan bahwa selama percakapan tersebut, Guterres kembali menekankan posisi PBB mengenai pentingnya negara-negara anggota menghormati hukum internasional, khususnya Piagam PBB. Ia juga menegaskan perlunya “menahan diri dan menurunkan eskalasi ketegangan demi menjaga stabilitas kawasan.”

Melansir Anadolu, Kamis, 18 Desember 2025, sebelumnya, juru bicara PBB Farhan Haq menyampaikan bahwa Guterres “menyerukan penahanan diri dan deeskalasi segera atas situasi yang terjadi.”

Percakapan tersebut berlangsung setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin mengumumkan perintah “blokade total dan menyeluruh” terhadap kapal-kapal yang dikenai sanksi dan masuk atau keluar dari Venezuela. Kebijakan itu diberlakukan di tengah peningkatan kehadiran militer AS di perairan Karibia, lepas pantai utara negara Amerika Selatan tersebut.

Pemerintah Venezuela mengecam langkah tersebut sebagai tindakan “tidak masuk akal,” serta menuduh Trump berupaya menguasai sumber daya alam negara itu. Dalam pernyataannya, pemerintah di Caracas menuding Trump “menganggap bahwa minyak, tanah, dan kekayaan mineral Venezuela adalah miliknya.”

Dalam empat bulan terakhir, pasukan AS dilaporkan mempertahankan kehadiran militer yang signifikan dan terus meningkat di Karibia, termasuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dicurigai terlibat perdagangan narkotika. Trump juga menyatakan bahwa militer AS dapat segera melakukan serangan darat di wilayah Venezuela.

Ketegangan kian meningkat setelah pasukan AS menyita sebuah kapal tanker minyak yang dikenai sanksi di lepas pantai Venezuela pada 10 Desember. Caracas menyebut tindakan tersebut sebagai “pembajakan internasional.”

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)