Warga yang berhasil melumpuhkan pelaku penembakan di Pantai Bondi, Australia. Foto: ABC Australia
Sydney: Momen dramatis ketika seorang pria berpakaian sipil berhasil melumpuhkan dan melucuti senjata salah satu pelaku penembakan di Pantai Bondi, Australia terekam kamera.
Rekaman luar biasa itu menunjukkan pria tersebut, mengenakan kaos berwarna terang dan celana hitam, berjongkok di belakang kendaraan yang terparkir di dekat pelaku penembakan, yang membelakanginya dan menembakkan senjatanya.
Tepat setelah pelaku penembakan menembak, pria berkaos itu datang dari belakang, merangkul pelaku penembakan, bergulat dengannya saat ia mencoba merebut senjata api tersebut.
Ada beberapa detik yang menegangkan saat pelaku penembakan memegang senjata, tetapi pria itu kemudian berhasil menekan lututnya ke salah satu kaki pelaku penembakan, membuatnya kehilangan keseimbangan.
Orang yang merekam video tersebut terkejut dan berseru, "Ya Tuhan", saat pria berkaos itu menarik senjata dari tangan pelaku penembakan dan mendorong pelaku penembakan ke tanah.
Kemudian ia membalikkan senjatanya dan mengarahkannya ke penembak, yang langsung berlutut dan menoleh ke arah pria yang memegang pistol.
Penembak kedua menembak dari jembatan selama perkelahian
Suara tembakan terdengar di sepanjang video, tampaknya berasal dari penembak kedua di jembatan terdekat.
Seorang saksi mata lain merekam kejadian tersebut dari sudut yang sedikit berbeda, menunjukkan orang lain yang mengenakan kemeja merah berlari ke arah pria berbaju merah, tampaknya untuk mencoba membantu, sementara seorang wanita berteriak di latar belakang: "Tidak".

Pria berbaju putih yang melumpuhkan pelaku penembakan. Foto: ABC Australia
Pria berbaju merah itu maju ke arah penembak yang telah dilucuti senjatanya dengan pistol diarahkan ke arahnya saat orang kedua jatuh ke tanah.
Penembak itu langsung berdiri dan mulai berjalan pergi, menoleh sebentar ke arah pria yang masih mengarahkan pistol ke arahnya. Penembak itu tampak mengenakan rompi dan tas yang disampirkan di bahunya.
Pria berbaju merah itu kemudian mengangkat tangannya sebelum dengan lembut meletakkan senjatanya di pohon. Penembak, yang telah berhenti di balik tiang logam, tetap mengamati pria berkaos itu.
Anehnya, orang kedua yang juga tampak seperti warga sipil berlari ke arah penembak yang kini tak bersenjata itu dan melemparkan sebuah benda ke arahnya, saat penembak itu kembali berjalan pergi.
Kamera kemudian beralih ke jembatan untuk menunjukkan penembak kedua terus menembak sambil berlindung saat tembakan lain terdengar.
Ia tampak memberi isyarat kepada rekannya yang tak bersenjata untuk kembali ke jembatan.
Penembak kedua kemudian membalas tembakan sebelum tembakan kedua tampak mengenai sisi jembatan di dekat tempat ia berjongkok. Kamera kemudian kembali ke dua pria yang melawan penembak, yang berjongkok di balik pohon.
Pria kedua, yang melemparkan benda ke arah penembak, memaksanya mundur ke arah jembatan, sejenak mengambil pistol tetapi kemudian memegang pergelangan tangannya, tampaknya terluka.
Ia kemudian mundur, memegang pergelangan tangannya sebelum tersandung dan jatuh ke tanah saat tembakan lain terdengar. Beberapa saat kemudian, seorang petugas polisi mendekati pria di jembatan.
Polisi telah mengkonfirmasi bahwa salah satu pelaku penembakan ditembak dan meninggal di tempat kejadian. Lima belas orang tak bersalah, ditambah salah satu pelaku penembakan, telah meninggal, dan peristiwa ini telah dinyatakan sebagai serangan teroris.
Perdana Menteri NSW Chris Minns menggambarkannya sebagai "peristiwa mengejutkan" yang "tidak umum di Australia".
Namun ia menambahkan bahwa rekaman pria yang melucuti senjata salah satu penembak adalah "adegan paling luar biasa yang pernah saya lihat".
"Pria itu adalah pahlawan sejati, dan saya tidak ragu bahwa ada banyak sekali orang yang selamat malam ini berkat keberaniannya,” ujar Minns, seperti dikutip dari
ABC Australia, Senin 15 Desember 2025.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggambarkan peristiwa itu sebagai serangan terhadap warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah.
"Tidak ada tempat untuk kebencian, kekerasan, dan
terorisme ini di negara ini," kata Albanese.
"Izinkan saya memperjelas, kita akan memberantasnya,” tegas Albanese.
Ia juga memuji semua warga sipil yang mencoba membantu sebagai "pahlawan".
"Kita telah melihat warga Australia hari ini berlari menuju bahaya untuk membantu orang lain,” puji Albanese.