Presiden Taiwan Serukan Penyelidikan Penuh Serangan Mematikan di Taipei

Taipei: Presiden Taiwan Lai Ching-te berjanji akan melakukan penyelidikan penuh dan terbuka kepada publik terkait serangan mematikan di sistem metro Taipei, saat ia mengunjungi sejumlah rumah sakit pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Menurut otoritas setempat, seorang tersangka berusia 27 tahun meledakkan bom asap di stasiun utama metro Taipei pada Jumat sore, bertepatan dengan jam sibuk, sebelum melakukan penusukan secara brutal. Serangan tersebut menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 11 orang lainnya, berdasarkan pembaruan data kepolisian pada Sabtu.

Aksi kekerasan itu terjadi di beberapa lokasi, mulai dari stasiun utama metro, kawasan pusat perbelanjaan bawah tanah, hingga satu stasiun metro lainnya. Wali Kota Taipei menyatakan bahwa tersangka, yang sebelumnya masuk daftar pencarian karena menghindari wajib militer, meninggal dunia akibat bunuh diri setelah melakukan serangan tersebut.

Dikutip dari The Peninsula, Taiwan menyebut insiden ini sebagai “tindakan yang disengaja." namun motif pelaku belum dapat dipastikan. Saat mengunjungi rumah sakit pada Sabtu, Presiden Lai menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka, serta menegaskan komitmennya terhadap transparansi.

“Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang secara tragis kehilangan nyawa dalam serangan kekerasan mengerikan tadi malam, serta menyampaikan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar Lai di salah satu rumah sakit.

Ia menambahkan bahwa dirinya telah memerintahkan dilakukannya “penyelidikan penuh dan menyeluruh” serta berjanji akan “memberikan penjelasan lengkap kepada publik mengenai kebenaran peristiwa ini”.

Kejahatan kekerasan tergolong jarang terjadi di Taiwan. Insiden serupa terakhir kali terjadi pada 2014, ketika seorang pria melakukan aksi penusukan di metro dan menewaskan empat orang.

Baca juga:  Tiga Orang Tewas saat Pria Membawa Parang Mengamuk di Taiwan