Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo. Metrotvnews.com/Muhammad Adyatma Damardjati
Eko Nordiansyah • 3 December 2025 15:20
Jakarta: Sun Life Indonesia menyoroti urgensi peningkatan perlindungan finansial keluarga di tengah tekanan biaya hidup yang masih tinggi. Perusahaan menyampaikan pandangan terbaru terkait kondisi inklusi asuransi nasional.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo menyebut, meski pemahaman masyarakat terhadap asuransi meningkat, pertumbuhan jumlah keluarga yang benar-benar memiliki perlindungan masih stagnan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2024 mencatat literasi asuransi mencapai 45 persen, namun inklusi hanya berada pada angka 12,2 persen.
“Pengetahuan masyarakat tentang asuransi semakin baik, tetapi jumlah keluarga yang memiliki produk perlindungan justru rendah dan cenderung menurun,” ujar Albertus dalam konferensi pers di Menara Sun Life, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Albertus menjelaskan kondisi tersebut menunjukkan masih adanya kesenjangan besar antara kesadaran dan tindakan. Padahal, banyak keluarga Indonesia berada pada situasi finansial yang rentan.
Mengutip hasil Sun Life Asia Financial Resilience Index, ia menyebut 37 persen keluarga Indonesia bertumpu pada satu sumber pendapatan, sehingga dampak dari gangguan ekonomi akan langsung terasa pada stabilitas rumah tangga.
Dalam pemaparannya, ia menekankan perlunya solusi perlindungan yang lebih mudah dipahami, terjangkau, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dari survei yang sama, 90 persen keluarga menginginkan solusi finansial yang sederhana dan jelas, menunjukkan desain produk maupun pendekatan edukasi masih perlu disesuaikan dengan preferensi publik.

(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Albertus turut menyinggung perjalanan Sun Life di Indonesia yang telah memasuki usia lebih dari 30 tahun. Ia menegaskan perluasan akses perlindungan menjadi fokus perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, terutama bagi kelompok masyarakat menengah dan pekerja harian yang memiliki risiko finansial lebih tinggi jika terjadi keadaan darurat.
Acara ini juga menjadi pintu pembuka bagi sesi pemaparan lanjutan dari jajaran manajemen Sun Life Indonesia, yang akan membahas lebih rinci strategi peningkatan inklusi asuransi dan adaptasi perusahaan terhadap kebutuhan finansial keluarga Indonesia yang terus berkembang.
Dengan sambutan tersebut, agenda konferensi pers hari ini diarahkan pada diskusi mengenai ketahanan finansial rumah tangga dan pentingnya perluasan akses asuransi di tengah dinamika ekonomi yang masih menantang. (Muhammad Adyatma Damardjati)