Mentan melepas satu kapal penuh logistik bantuan untuk korban banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui KRI Banda Aceh 593 di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 5 December 2025 13:59
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas satu kapal penuh logistik bantuan untuk korban banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui KRI Banda Aceh 593 di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025. Sebanyak 207 truk logistik diberangkatkan dalam misi kemanusiaan ini sebagai bagian dari program Kementan Peduli Bencana.
Total bantuan yang telah diberangkatkan mencapai Rp34,8 miliar, sebagai bagian dari komitmen bantuan Rp75 miliar yang terus disalurkan secara bertahap, dengan komposisi beras 25 ton, minyak goreng 35 ton, gula 38 ton, susu 1.780 dus, mi instan 3.115 dus, air mineral 2.480 dus, serta sarden, teh, kopi, pakaian, pampers, pembalut, perlengkapan salat, perlengkapan mandi, selimut, telur, obat-obatan, hingga genset.
“Total yang kita berangkatkan sekarang dengan kemarin 34,8 miliar. Tidak menutup kemungkinan ada lagi. Tadi pagi ada tambahan bantuan, kita kirim lagi terus menerus,” jelas Mentan Amran, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025.
Kapal TNI AL tersebut akan menempuh rute Padang-Sibolga-Aceh, memastikan seluruh logistik tiba di titik prioritas berdasarkan koordinasi BNPB dan pemerintah daerah. Sehari sebelumnya, bantuan darurat dikirim melalui pesawat Hercules dan telah diterima BNPB di Aceh.
Mentan Amran menyampaikan bantuan yang dikirim merupakan kebutuhan mendesak warga di lapangan. Sebagian besar berupa pangan siap konsumsi karena banyak wilayah masih terisolasi dan mengalami keterbatasan akses energi.
“Kami mengecek langsung di lapangan apa kebutuhan masyarakat. Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji, karena beras sudah cukup,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran menegaskan seluruh bantuan merupakan gotong royong mitra strategis, dunia usaha, serta para pegawai Kementan. Oleh karena itu, pengawalan dilakukan secara ketat dari titik keberangkatan hingga tiba di BNPB.
“Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” tegas dia.
Baca Juga:
Salurkan Bantuan, Relawan NasDem Tembus Desa Terisolir Gunakan Perahu Motor |
