DOGE Diam-Diam Sudah Dibubarkan, Apa Kata Musk dan Trump?

Elon Musk dan Donald Trump di Kantor Oval, 11 Februari 2025. (EFE-EPA / Aaron Schwartz / POOL / FILE)

DOGE Diam-Diam Sudah Dibubarkan, Apa Kata Musk dan Trump?

Willy Haryono • 25 November 2025 10:08

Washington: Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dibentuk pemerintahan Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya telah dibubarkan dengan delapan bulan tersisa sebelum kontraknya berakhir, mengakhiri kampanye panjang yang mencakup intervensi ke berbagai lembaga federal serta pemecatan ribuan pegawai negeri.

“Itu (sudah) tidak ada,” kata Direktur Office of Personnel Management (OPM), Scott Kupor, kepada Reuters awal bulan ini ketika ditanya mengenai status DOGE, seraya menambahkan bahwa entitas tersebut “tidak lagi menjadi unit terpusat.”

Dikutip dari Guardian, Selasa, 25 November 2025, pernyataan itu mengonfirmasi kecurigaan lama bahwa DOGE, yang dibentuk melalui perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada hari pertamanya menjabat, sedang menuju pembubaran.

Elon Musk dan mantan kandidat presiden Partai Republik Vivek Ramaswamy ditunjuk untuk memimpin upaya tersebut, yang awalnya dijadwalkan menggerakkan “reformasi struktural besar-besaran” hingga 24 Juli 2026.

“Kami sebenarnya mencoba bersikap se-transparan mungkin,” kata Musk pada Februari lalu, meski fakta di lapangan menunjukkan agen DOGE sering menolak mengidentifikasi diri, memangkas anggaran lembaga tanpa konsultasi, dan tidak memberikan laporan publik yang transparan mengenai aktivitas mereka.

“Saya tidak tahu ada organisasi yang lebih transparan dibanding organisasi DOGE,” sambungnya.

Kecurigaan bahwa DOGE telah dibubarkan mulai muncul awal musim panas ini. Media Politico melaporkan bahwa pada Juni, para staf telah “mengemasi pakaian dan perlengkapan tidur” dari markas pusat—tempat mereka tinggal sejak Februari—dan mulai mencari tempat tinggal baru.

Pemindahan itu terjadi setelah perseteruan daring antara Trump dan Musk memanas, sementara banyak mantan staf khawatir peran mereka dalam memotong program pemerintah dan menghapus pekerjaan bisa berujung konsekuensi hukum.

Hingga Mei, lebih dari 200.000 pegawai federal telah diberhentikan dan sekitar 75.000 menerima tawaran buyout. DOGE mengklaim pemangkasan ini menghemat miliaran dolar, meski para ahli tidak dapat memverifikasinya karena tidak ada laporan publik.

“Sekarang, jika seseorang dari DOGE, atau mengaku dari DOGE, meminta saya melakukan sesuatu, saya tidak akan langsung melakukannya begitu saja,” ujar seorang mantan pejabat DOGE yang kini bekerja di lembaga federal kepada Politico pada Juni.

Meski pejabat pemerintahan Trump belum memberikan komentar publik soal laporan pembubaran DOGE, dokumen yang diperoleh Reuters menunjukkan OPM, kantor kepegawaian pemerintah federal, telah mengambil alih banyak tugas DOGE.

Trump sendiri belakangan berbicara mengenai DOGE dalam bentuk kata kerja lampau, sementara keluarnya Musk dari Washington pada Mei semakin memicu spekulasi tersebut.

Sejumlah tokoh kunci DOGE kini menempati posisi baru di pemerintahan. Amy Gleason, administrator sementara, menjadi penasihat Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Robert F Kennedy Jr, sejak Maret. Zachary Terrell kini menjabat chief technology officer di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, sementara Rachel Riley menjadi kepala Office of Naval Research, menurut Reuters.

Kepergian paling menonjol adalah Joe Gebbia, salah satu pendiri Airbnb, yang kini ditugasi Trump untuk mempercantik website pemerintah. Sejak meninggalkan DOGE, Gebbia meluncurkan situs-situs untuk merekrut petugas penegak hukum di Washington DC dan mempromosikan program harga obat pemerintah.

Baca juga:  Trump Beri Jabatan ke Musk untuk Kasih Saran Cara ‘Bongkar' Birokrasi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)