Ibu korban banjir bandang dan longsor di Tapanuli Utara. Metro TV
Tulus Sibuea • 1 December 2025 15:34
Tapanuli Utara: Akses menuju Dusun Parsingkaman, Desa Pagaran Lambung 1, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara, akhirnya berhasil dibuka Tim Gabungan Tanggap Darurat setempat, Minggu sore, 30 November 2025. Dusun tersebut terisolasi sejak Selasa lalu akibat bencana banjir dan tanah longsor yang memutuskan jalan utama serta jaringan listrik.
Seorang warga, Pandiangan, menuturkan material longsor telah menutupi pintu keluar-masuk dusun sejak Selasa, 25 November. Selama lima hari, warga hidup dalam kegelapan tanpa listrik, dengan alat komunikasi yang tak dapat diisi ulang, serta persediaan makanan dan minuman yang menipis.
“Kami sangat cemas dan khawatir, kapan akses dan bantuan bisa masuk ke desa kami,” ujar Pandiangan, Senin, 1 Desember 2025.
Dalam keterbatasan itu, para sopir truk yang selamat dari amukan longsor menjadi penyelamat tak terduga. Mereka berbagi bekal makanan dan minuman yang dibawa. “Beras untuk dimasak diberikan sopir truk pengangkut beras. Ikan asin dan mi instan juga seperti itu. Air mineral kemasan botol pun dari mereka,” cerita Ibu Pandiangan.
Untuk penerangan di malam hari, warga bergantung pada senter ponsel. Daya telepon genggam yang habis juga diisi ulang menggunakan sumber daya dari para sopir truk tersebut.
Rasa lega akhirnya menyapa warga ketika Tim Gabungan Tanggap Darurat berhasil membuka jalur dengan membersihkan material longsor pertama. Pembukaan akses ini memungkinkan distribusi suplai makanan dan pendirian dapur umum.
.jpg)
Kondisi wilayah terdampak bencana alam di Sumatra Utara. (Dokumentasi/ Metro TV)
“Alhamdulillah, bantuan sudah bisa masuk. Kami sekarang bisa bernapas lega,” tambah Ibu Pandiangan.
Saat ini, warga mulai membersihkan rumah dari material lumpur sisa longsor. Meski begitu, genangan air masih terlihat mengalir di sepanjang jalan dusun. Proses pemulihan pascabencana diperkirakan akan memakan waktu.