Guru ditikam di sebuah sekolah Korea Selatan. (AP)
Marcheilla Ariesta • 4 August 2023 18:32
Seoul: Polisi Korea Selatan (Korsel) telah menahan seorang pria yang diduga menikam guru di sekolah menengah dengan pisau. Penahanan terjadi pada Jumat, 4 Agustus 2023 di Kota Daejeon, Korsel.
Penikaman tersebut terjadi setelah serangan terpisah yang tampaknya dilakukan secara acak pada hari Kamis, di mana 14 orang terluka di dekat stasiun kereta bawah tanah yang sibuk di Seongnam.
Pejabat di Kantor Polisi Metropolitan Daejeon tidak segera merilis data pribadi tersangka dalam serangan Jumat pagi terhadap guru di Sekolah Menengah Songchon, menggambarkannya hanya sebagai seorang pria berusia akhir 20-an.
Menurut polisi, tersangka menunggu guru tersebut keluar dari ruang kelas sebelum menikamnya dan melarikan diri dari tempat kejadian, yang menurut pejabat, menunjukkan bahwa mereka adalah kenalan.
Otoritas polisi dan pemadam kebakaran tidak merinci kondisi guru tersebut.
Serangan di Daejeon, sekitar 120 kilometer selatan Seongnam, terjadi beberapa jam setelah Presiden Yoon Suk-yeol menyerukan tindakan penegakan hukum yang “sangat kuat” untuk memulihkan kepercayaan pada keselamatan publik setelah kekerasan Kamis. Sang presiden menggambarkan sebagai “serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah.
Setidaknya dua orang berada dalam kondisi kritis yang mengancam jiwa setelah serangan Kamis di Seongnam, di mana sebuah mobil menabrak trotoar sebelum pengemudi keluar, dan mulai menikam orang secara acak di sebuah pusat perbelanjaan.
Di antara lima orang yang terluka akibat mobil tersebut, setidaknya dua orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di antara sembilan orang yang ditikam, delapan dirawat karena luka serius, menurut pejabat departemen pemadam kebakaran Provinsi Gyeonggi.
Polisi sedang menginterogasi tersangka berusia 22 tahun itu. Mereka tidak mengidentifikasi tersangka atau memberikan informasi langsung tentang motif potensial.
"Selama wawancara polisi, tersangka berbicara dengan tidak jelas dan mengatakan dia sedang dibuntuti oleh sumber yang tidak diketahui," kata Park Gyeong-won, seorang pejabat di kantor polisi distrik Bundang Gyeonggi, dilansir dari Channel News Asia.
Tersangka membeli dua pisau yang dia gunakan dalam penikaman dari pusat perbelanjaan yang berbeda pada hari Rabu, kata Park. "Tetapi tidak ada bukti jelas dia merencanakan serangan itu sebelumnya," lanjut dia.
Serangan hari Kamis adalah kasus penusukan massal kedua di negara itu yang melibatkan target acak dalam sebulan.
Pada Juli lalu, seorang pria bersenjatakan pisau menikam setidaknya empat pejalan kaki di sebuah jalan di ibu kota, Seoul. Insiden ini menewaskan satu orang.
Serangan senjata api jarang terjadi di Korea Selatan, yang secara ketat mengontrol kepemilikan senjata, tetapi tidak ada batasan berarti yang berlaku untuk pisau, termasuk peralatan dapur yang sering digunakan untuk menyerang.