Puluhan Orang Ditangkap atas Dugaan Pelecehan Seksual Anak di AS dan Australia

Ilustrasi penangkapan. (Medcom.id)

Puluhan Orang Ditangkap atas Dugaan Pelecehan Seksual Anak di AS dan Australia

Willy Haryono • 9 August 2023 07:55

Washington: Sebanyak 98 orang telah ditangkap perihal dugaan pelecehan seksual anak, dan 13 anak-anak telah berhasil diselamatkan dari ancaman bahaya, kata pihak berwenang Amerika Serikat dan Australia pada Selasa, 8 Agustus 2023. Penangkapan ini dilakukan lebih dari dua tahun setelah dua agen Biro Investigasi Federal (FBI) terbunuh dalam penyelidikan dugaan jaringan pedofil internasional.

Dalam konferensi pers pada Selasa kemarin, FBI dan Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan bahwa 79 penangkapan, 65 dakwaan, dan 43 hukuman di AS telah dilakukan sebagai hasil dari operasi bersama. Sebanyak 19 orang dalam kasus ini telah ditangkap di Australia.

Dua agen FBI yang menyelidiki dugaan jaringan tersebut ditembak mati pada 2021 saat menjalankan surat perintah penggeledahan untuk seorang pemrogram komputer yang diduga memiliki materi pelecehan seksual anak.

Jaringan dugaan pelecehan anak adalah "jaringan peer to peer" dengan "beberapa pelaku melakukan pelanggaran selama lebih dari 10 tahun," kata Komandan Polisi Federal Australia Helen Schneider, dikutip dari laman CNN.

"Beberapa anak memiliki keterkaitan dengan pria yang ditangkap," tambahnya tanpa berkomentar lebih lanjut.

Investigasi Australia

Investigasi kepolisian Australia dimulai pada 2022, ketika FBI menyampaikan rincian anggota jaringan peer-to-peer Negeri Kanguru yang diduga membagikan materi pelecehan seksual anak di dark web.

"Operasi ini sangat rumit," kata atase hukum FBI di Canberra, Nitiana Mann, kepada awak media. "Kompleksitas dan anonimitas platform ini berarti tidak ada lembaga atau negara yang dapat melawan ancaman ini sendirian," lanjutnya.

Sebagian besar tersangka pelaku asal Australia memiliki pekerjaan yang membutuhkan keterampilan IT tingkat lanjut, kata pihak kepolisian.

Anggota jaringan diduga menggunakan "perangkat lunak untuk berbagi file secara anonim, mengobrol di papan pesan, dan mengakses website dalam jaringan," menggunakan enkripsi dan "metode lain untuk menghindari deteksi penegakan hukum," sambung pernyataan tersebut.

Schneider mengatakan bahwa para tersangka telah menjalankan "jaringan canggih" selama mereka beraksi.

"Melihat, mendistribusikan, dan memproduksi materi pelecehan anak adalah kejahatan mengerikan, dan sejauh mana jaringan ini berusaha menghindari deteksi merupakan indikasi betapa berbahayanya mereka," tegas Schneider.

"Semakin lama orang-orang seperti ini menghindari deteksi, berarti semakin lama pula siklus pelecehan berlanjut," ucapnya.

Penangkapan lebih lanjut masih dimungkinkan seiring berkembangnya penyelidikan, tambah Schneider.

"Lebih dari 200 petunjuk internasional telah dikirim ke negara-negara mitra, dan lebih dari 300 investigasi dibuka sebagai hasil dari operasi gabungan tersebut," kata Nitiana Mann.

Baca juga:  Miris, 11 Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual Bermodus Game Online

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)