Wakil Presiden Maruf Amin. Foto: Dok Metro TV.
Theofilus Ifan Sucipto • 6 July 2023 20:09
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan prevalensi stunting terkini di Indonesia ada di angka 21,6 persen. Angka ini masih jauh dari target pemerintah.
"Sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024," kata Ma'ruf dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Banyuasin, Sumatra Selatan, Kamis, 6 Juli 2023.
Ma'ruf mengatakan setiap keluarga mesti memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak. Termasuk, menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan.
"Diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga," jelas dia.
Ma'ruf mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2020. Data itu menyebut lebih dari 149 juta atau 22 persen balita di dunia mengalami stunting.
"Sebanyak 6,3 juta balita stunting adalah balita Indonesia yang disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk," ujar dia.
Wapres menyebut stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan. Melainkan juga dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan.
"Dampak penuh dari stunting di masa kecil kemungkinan baru terjadi pada tahun-tahun yang akan datang dan dikhawatirkan sudah terlambat untuk diatasi," tutur dia.