Gerak IHSG Sempit, Cek Saham Pilihan Minggu Ini

Ilustrasi. FOTO: dok MI

Gerak IHSG Sempit, Cek Saham Pilihan Minggu Ini

Angga Bratadharma • 14 August 2023 14:21

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal bergerak dalam pola segitiga. Pergerakannya makin lama makin sempit dan belum tahu arahnya mau naik atau turun, tapi diharapkan bisa breakout di level 7.000 setelah pada minggu lalu ditutup menguat tipis sebesar 0,40 persen.

Penguatan IHSG di minggu lalu ditopang sektor infrastruktur sebesar 1,55 persen, basic materials sebesar 0,89 persen, dan sektor energi sebesar 0,67 persen. Sementara itu sektor yang melemah paling dalam pada minggu lalu yakni sektor teknologi minus 2,64 persen, disusul sektor healthcare minus 1,56 persen, dan sektor transport & logistics turun 0,88 persen.

Community Lead IPOT Angga Septianus menjelaskan tiga sentimen yang memengaruhi laju IHSG pada minggu lalu yakni PDB Indonesia, ekspor-impor Tiongkok, dan inflasi AS. Lebih rinci, ia menjelaskan, PDB Indonesia tumbuh di atas ekspektasi. Banyak ekonom yang menerka PDB akan turun lima persen.

Tapi, tambahnya, ternyata justru berhasil tumbuh di triwulan dua sebesar 5,17 persen yoy yang didukung sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Sementara itu, ekspor Tiongkok sebagai target ekspor Indonesia tercatat menurun. Ekspor Tiongkok pada Juli 2023 tercatat turun 14,5 persen yoy.

"Penurunan ini yang terburuk sejak Februari 2020. Sementara impor jatuh 12,4 persen yoy lebih dalam dibandingkan dengan estimasi ekonom," tegas dia, dikutip dari risetnya, Senin, 14 Agustus 2023.

3 sentimen penggerak IHSG pekan ini

Dihadapkan pada market minggu ini, ia mengimbau para trader untuk memerhatikan tiga sentimen pada minggu ini yang sudah di depan mata yakni, neraca perdagangan Indonesia, penjualan ritel Indonesia, dan rilis laporan keuangan GOTO.

Terkait neraca perdagangan Indonesia, dirinya menjelaskan hasil rilis data ekspor-impor Tiongkok di bawah ekspektasi pasar. Anjloknya angka tersebut ikut berdampak bagi Indonesia yang menggantungkan mayoritas perdagangannya ke Tiongkok.

"Semakin rendahnya impor Tiongkok dari Indonesia perlu diantisipasi oleh pemerintah agar lonjakan defisit neraca dagang dapat dihindari. Berbagai kebijakan perlu dicermati dan dikaji ulang oleh pemerintah supaya dapat meningkatkan jumlah ekspor Indonesia ke Tiongkok," jelas dia.

Terkait penjualan ritel Indonesia diprediksi mulai menurun pada September 2023 seiring berakhirnya momentum cuti bersama dan musim liburan sekolah, namun diperkirakan kembali meningkat pada Desember 2023. Kemudian, rilis laporan keuangan GOTO juga layak dicermati.

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen itu, Indo Premier merekomendasikan lima saham untuk trading pada minggu ini hingga 18 Agustus 2023 yakni:

Buy on Pullback BBNI (Support: Rp8.625, Resistance: Rp9.500).
Buy on Breakout JPFA (Support: Rp1.340, Resistance: Rp1.560).
Buy on Breakout CPIN (Support: Rp5.200, Resistance: Rp6.000).
Buy BRPT (Support: Rp820, Resistance: Rp940).
Buy on Pullback
POWR (Support: Rp720, Resistance: Rp815).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)