Singapura. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 11 August 2023 12:52
Singapura: Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) melihat prospek permintaan eksternal yang lemah untuk sisa tahun ini. MTI memperkirakan dampak ekonomi global yang melemah karena perlambatan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
"Pertumbuhan di negara maju, seperti Amerika Serikat dan zona euro, diperkirakan akan melemah pada paruh kedua tahun ini, sebagian besar disebabkan oleh efek kumulatif dari pengetatan kebijakan moneter," kata Sekretariat Tetap MTI untuk Kebijakan Singapura Gabriel Lim, dilansir Channel News Asia, Jumat, 11 Agustus 2023.
Dia menambahkan, Tiongkok juga akan melihat pertumbuhan yang moderat, karena pemulihan pascapandemi dalam aktivitas jasa negara itu melambat seiring dengan memburuknya kepercayaan konsumen.
Terlepas dari perlambatan yang diharapkan di pasar permintaan eksternal utama ini, MTI juga melihat penurunan di sektor elektronik global lebih berlarut-larut dari perkiraan semula, dengan pemulihan bertahap terjadi hanya paling cepat menjelang akhir tahun.
Pada saat yang sama, masih ada risiko penurunan ekonomi global. Ini termasuk inflasi yang lebih persisten dari yang diperkirakan di negara-negara maju yang dapat menyebabkan kondisi keuangan global yang lebih ketat dan pada gilirannya menyebabkan kemunduran yang lebih tajam dalam pengeluaran global dan memperburuk penurunan manufaktur yang sedang berlangsung.
Eskalasi perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik di antara kekuatan global utama juga menambah risiko gangguan pasokan baru, mengurangi kepercayaan konsumen dan bisnis, serta membebani perdagangan global.
Terhadap latar belakang global ini, MTI mengatakan prospek pertumbuhan sektor manufaktur Singapura tetap lemah untuk sisa 2023. Sektor manufaktur membentuk sekitar seperlima dari ekonomi lokal.
Output manufaktur, khususnya, diperkirakan akan terbebani sebagian besar oleh kontraksi output di kelompok teknik elektronik dan presisi di tengah penurunan elektronik global.
Selain itu, pertumbuhan yang lemah di sektor keuangan dan asuransi diperkirakan karena berlanjutnya pelemahan di lingkungan ekonomi eksternal dan kondisi keuangan yang terbatas. Konon, titik terang tetap ada di bagian lain perekonomian Singapura.
MTI mencatat bahwa prospek sektor terkait penerbangan dan pariwisata tetap positif mengingat pemulihan berkelanjutan dalam perjalanan udara internasional dan pariwisata dalam negeri.
"Sektor-sektor yang berhadapan dengan konsumen, seperti perdagangan ritel dan layanan makanan dan minuman, diperkirakan akan terus berkembang didukung oleh kondisi pasar tenaga kerja yang tangguh dan pemulihan pariwisata dalam negeri," tambahnya.