Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dokumen Kemenko Marves
Annisa Ayu Artanti • 28 August 2023 19:54
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sejarah pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) LRT Jabodebek mengalami banyak permasalahan.
Permasalahannya bukan hanya pada akhir pengerjaan, tetapi dari awal dicetuskannya proyek transportasi massal tersebut.
"LRT ini memang pembangunannya itu banyak masalah sebenarnya karena apakah ini mau dibikin kerja sama dengan luar, impor barang atau tidak," kata Luhut dalam akun Instagram, Senin, 28 Agustus 2023.
Luhut pun menceritakan sejarah pengerjaan proyek LRT Jabodebek tersebut. Sejak 2017 ia diminta Presiden Joko Widodo untuk membantu mengerjakan proyek dengan anggaran Rp32,6 triliun itu.
"2017 saya ditunjuk untuk membantu proyek ini, tapi sebenarnya lebih tepatnya 2019. Pak Erick Thohir sudah lihat gonjang-ganjingnya terus datang ke saya, terus kemudian presiden minta saya untuk membantu mengerjakan itu," ungkap dia.
Baca juga: Pengguna Angkutan Umum Ditargetkan Meningkat dengan Operasional LRT
Saat itu, lanjut Luhut, iya kukuh untuk menggunakan seluruh komponen dalam negeri dalam pengerjaan LRT Jabodebek. Luhut pun menghubungi Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk meminta masukan dan menggunakan INKA untuk pengerjaan train set.
"Nah saya bilang ke Prof. Satryo bisa nggak anak Indonesia bisa buat ini. Nah yang jago jago dikumpulkan di INKA jadilah kerja sama konsorsium itu," tutur dia.