NEWSTICKER

Menlu RI Ajak Peserta BSBI Jadi Agen Kerja Sama dan Perdamaian Global

Menlu Retno Marsudi (tengah) bersama para peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia atau BSBI di Kemenlu RI, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023. (Kemenlu RI)

Menlu RI Ajak Peserta BSBI Jadi Agen Kerja Sama dan Perdamaian Global

Willy Haryono • 5 June 2023 12:00

Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023 di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023. Dalam sambutannya, Menlu Retno mengajak peserta BSBI menjadi agen kerja sama dan perdamaian global.

Sebanyak 45 orang dari 34 negara mengikuti BSBI tahun ini, yang terdiri dari 33 perempuan dan 12 laki-laki. Di hadapan mereka, Menlu Retno menyampaikan bahwa dunia menghadapi berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Tidak ada satu pun negara yang sanggup mengatasinya sendirian.

"Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” kata Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kemenlu RI kepada awak media.

Namun gotong royong ini tidak selalu mudah untuk negara yang amat beragam seperti Indonesia. Meski demikian, keragaman ini dapat menjadi kekuatan, karena Indonesia
mengedepankan toleransi dan persatuan, bukan ketidakpeduilan dan permusuhan.

"Keragaman atau Bhineka diangkat sebagai tema Indonesia-Qatar Year of Culture 2023. Setelah acara ini, saya akan bertemu Minister of State Qatar untuk membahas bagaimana Indonesia-Qatar dapat mendorong kerja sama budaya dan keberagaman," tutur Menlu.

Lebih lanjut, ia mengatakan peserta dapat menyaksikan langsung bagaimana semangat gotong royong diterapkan di Indonesia. Semangat gotong royong ini juga menjadi panduan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Indonesia konsisten menjembatani perbedaan di antara negara-negara dan membangun konsensus.

Peran ini membuat diplomasi Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dari mempelopori Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 hingga menjadi Presiden G20 dengan sukses tahun lalu. Berbekal modal ini, Indonesia menjalankan keketuaan di ASEAN tahun ini untuk membuat ASEAN matters dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.

Lebih jauh, Menlu Retno berharap pengalaman para peserta BSBI di Indonesia akan memberikan kontribusi positif.

Pertama, menjadikan mereka sebagai pendukung kerja sama global. Orang-orang muda penuh dengan kreativitas dan potensi untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan global.

"Gunakan kesempatan ini untuk memperluas jaringan. Di negara masing-masing, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungan Indonesia dengan komunitas kalian. Pertemanan yang kita bangun hari ini akan membuka kesempatan untuk kolaborasi di masa depan," sebut Menlu Retno.

Kedua, memperteguh peran mereka sebagai agen perdamaian. Soft power seperti seni dan budaya dapat menciptakan harmoni di masyarakat.

"Gunakan kesempatan ini untuk saling belajar satu sama lain, memperluas perspektif, dan merangkul keragaman. Dengan begitu, kalian akan menjadi aset penting diplomasi untuk mendorong saling pengertian antar-bangsa," ungkap Menlu Retno.

BSBI merupakan salah satu program unggulan Kemenlu untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.

Untuk tahun ini, BSBI mengangkat tema "Indonesia, Home of Diversity." Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama 2 bulan di 5 sanggar seni, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)