Bos kelompok tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin. (Telegram/Prigozhin Press Service)
Moskow: Kepala tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin akan pindah ke Belarusia berdasarkan kesepakatan yang dimediasi Presiden Alexander Lukashenko untuk mengakhiri pemberontakan bersenjata terhadap kepemimpinan militer Rusia, kata Kremlin pada Sabtu kemarin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada awak media bahwa Lukashenko telah menawarkan untuk menengahi, dengan persetujuan Presiden Rusia Vladimir Putin, karena ia mengenal Prigozhin secara pribadi selama sekitar 20 tahun.
Peskov mengatakan dakwaan pidana yang telah dilayangkan terhadap Prigozhin atas pemberontakan bersenjata akan dicabut, dan bahwa para pejuang Wagner yang telah mengambil bagian dalam "pawai keadilan" tidak akan menghadapi tindakan apa pun, sebagai pengakuan atas pengabdian mereka sebelumnya ke Rusia.
Dikutip dari CGTN, Minggu, 25 Juni 2023, pejuang Wagner yang tidak ambil bagian akan diundang untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, yang berusaha membawa semua pasukan sukarelawan otonom di bawah kendalinya pada 1 Juli.
Apa yang telah terjadi?
Prigozhin, mantan sekutu Putin dan pendiri Wagner, mengatakan bahwa anak buahnya telah mencapai lokasi berjarak sekitar 200 kilometer dari Moskow pada Sabtu kemarin, dengan tujuan menyingkirkan apa yang ia sebut komandan Rusia yang korup dan tidak kompeten, termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Sebelumnya, Moskow mengerahkan tentara untuk persiapan kedatangan Wagner dan menyuruh penduduk tetap tinggal di dalam rumah. Video menunjukkan bahwa para pejuang Wagner merebut kota Rostov sebelum bergerak ke utara dalam konvoi tank dan truk lapis baja. Wagner sempat menghancurkan sejumlah barikade yang disiapkan untuk menghentikan mereka.
Menurut seorang saksi mata, Wagner mulai mundur dari markas militer Rostov yang mereka rebut mulai Sabtu malam setelah kesepakatan yang dimediasi Belarusia disetujui Prigozhin.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan pemberontakan Wagner mengancam keberadaan Rusia.
"Kami berjuang untuk kehidupan dan keamanan rakyat kami, untuk kedaulatan dan kemerdekaan kami, untuk hak untuk tetap menjadi Rusia, negara dengan sejarah seribu tahun," kata Putin dalam pidato nasionalnya, seraya bersumpah untuk menghukum mereka yang berada di balik pemberontakan bersenjata tanpa menyebut nama Wagner atau Prigozhin.
Baca juga:
Dimediasi Belarusia, Wagner Sepakat Hentikan Pergerakan Pasukan di Rusia