Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 May 2025 17:04
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungannya terkait pelarangan penggunaan atribut keagamaan, termasuk hijab, dalam kompetisi olahraga.
"Saya mendukung Piagam Olimpiade yang melarang pemakaian semua simbol keagamaan dalam kompetisi," ujar Macron dalam sebuah wawancara dengan media TF1 dan dikutip Anadolu Agency, Rabu, 14 Mei 2025.
Ia menekankan perbedaan antara aktivitas berlatih olahraga di fasilitas dan berpartisipasi dalam kompetisi, dengan mengatakan bahwa tergantung kepada masing-masing federasi untuk memutuskan apakah atribut keagamaan harus dilarang.
“Ketika Anda berada dalam sebuah kompetisi, itu bukan tempat untuk simbol keagamaan,” katanya, menyerukan sikap pragmatis karena hukum Prancis sendiri tidak secara eksplisit melarang penggunaan hijab dalam konteks olahraga.
Selain hijab, Macron juga membahas penyelenggaraan beberapa referendum terkait beragam isu lain seperti imigrasi, reformasi pensiun, bantuan kematian (euthanasia), dan pengelolaan keuangan publik. Ia mendukung gagasan penyelenggaraan referendum dalam beberapa bulan mendatang.
"Idenya adalah agar kita dapat berkonsultasi dengan warga mengenai reformasi ekonomi atau sosial yang besar. Antara sekarang hingga Juni, pemerintah akan mengusulkan beberapa reformasi, dan saya akan melihat yang paling tepat," ungkap Macron.
Ia sendiri telah menolak usulan referendum untuk membatalkan reformasi pensiun yang telah menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun. Macron juga menganggap referendum terkait isu imigrasi sebagai langkah yang “kurang efektif.”
Namun, ia tidak mengesampingkan kemungkinan referendum “jika terjadi kebuntuan politik,” atau untuk penanganan isu pengelolaan keuangan negara. (Nada Nisrina)
Baca juga: Prancis Bakal Larang Penggunaan Abaya di Sekolah