6-0 dari Korea Utara: Fakta Kekalahan Garuda Muda dan Harapan Menatap Piala Dunia U-17

Skuad timnas Indonesia U-17. (Foto: Dok. PSSI)

6-0 dari Korea Utara: Fakta Kekalahan Garuda Muda dan Harapan Menatap Piala Dunia U-17

M Rodhi Aulia • 15 April 2025 08:35

Jakarta: Langkah Tim Nasional Indonesia U-17 terhenti di perempat final Piala Asia U-17 2025 setelah menelan kekalahan telak dari Korea Utara U-17. Bertanding di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin malam, 14 April 2025, waktu setempat, Garuda Muda takluk enam gol tanpa balas.

Korea Utara tampil dominan sejak awal laga. Tim asuhan Nova Arianto gagal membendung agresivitas lawan yang menunjukkan kualitas sebagai dua kali juara Asia (2010 dan 2014). Meski demikian, Indonesia dipastikan tetap melaju ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar karena sudah mencapai babak delapan besar, sesuai ketentuan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

"Langkah Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025 harus terhenti usai kalah dari Korea Utara. Ini menjadi pelajaran berharga," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui akun Instagram @erickthohir, Senin malam yang dikutip, Selasa, 15 April 2025.

Berikut sederet fakta penting dari kekalahan Indonesia dan langkah selanjutnya:

1. Korea Utara Dominan Sejak Menit Awal

Indonesia kebobolan cepat pada menit ke-7 lewat gol Choe Song-hun yang memanfaatkan sepak pojok dari Pak Kwang-song. Selanjutnya, Korea Utara menggandakan keunggulan melalui Kim Yu-jin di menit ke-19 setelah memanfaatkan umpan Kim Tae-guk. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, dominasi Korea Utara makin menjadi. Hanya tiga menit setelah jeda, Ri Kyong-bong mencetak gol ketiga. Penalti Kim Tae-guk di menit ke-60, gol kilat Ri Kang-rim semenit kemudian, dan lesakan Pak Ju-won di menit ke-77 menutup pesta gol Korea Utara menjadi 6-0.

Baca juga: Timnas U-17 Diminta Jaga Konsistensi dan Mental di Fase Gugur Piala Asia

2. Nova Arianto Akui Kualitas Lawan

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, mengakui timnya kalah kelas dari lawan. Ia memuji performa Korea Utara yang menurutnya layak menang besar dalam laga tersebut.

"Saya ucapkan selamat kepada Korea Utara karena bermain sangat luar biasa pada malam ini," kata Nova Arianto dalam konferensi pers seusai pertandingan di Jeddah.

Nova juga menegaskan bahwa anak asuhnya telah berjuang maksimal, dan hasil ini menjadi pelajaran penting untuk menghadapi Piala Dunia mendatang.

"Terlepas dari hasil ini, saya ucapkan terima kasih kepada para pemain yang tampil luar biasa. Walaupun secara hasil tidak sesuai harapan," ujar mantan bek Timnas Indonesia tersebut.

3. Evaluasi Menuju Piala Dunia

Meski kalah telak, pencapaian ke perempat final sudah cukup untuk membawa Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada 3-27 November 2025. Indonesia masuk ke delapan besar setelah menjadi juara Grup C.

"Saya yakin para pemain banyak belajar dari situasi ini agar lebih siap lagi untuk Piala Dunia U-17," tambah Nova.

Skuad diperkirakan akan mendapat waktu rehat sebelum kembali dikumpulkan untuk persiapan jangka menengah menuju ajang dunia tersebut.

4. Erick Thohir: Perlu Evaluasi Menyeluruh

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan pentingnya evaluasi setelah kekalahan besar ini. Ia menyebut tim sudah bekerja keras, namun tetap harus ada pembenahan sistematis untuk memperbaiki kualitas tim muda Indonesia.

"Kami harus mengapresiasi kerja keras dari seluruh pelatih, pemain dan ofisial yang sudah bekerja keras di Piala Asia U-17," ujar Erick.

"Terima kasih juga untuk seluruh suporter yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk Timnas U-17," lanjutnya.

5. Statistik Garuda Muda di Piala Asia U-17 2025

Sepanjang turnamen, Indonesia menunjukkan performa menjanjikan. Mereka belum terkalahkan di babak grup, mencetak 10 gol dari tiga laga. Skuad Nova Arianto juga menjadi satu dari tiga tim paling produktif bersama Jepang dan Korea Selatan sebelum perempat final.

Namun, kekalahan telak dari Korea Utara menjadi pengingat bahwa kesenjangan kualitas masih nyata di level Asia.

6. Catatan Sejarah dan Tantangan ke Depan

Korea Utara sendiri merupakan kekuatan tradisional di level kelompok umur Asia. Mereka telah dua kali menjuarai Piala Asia U-17 dan memiliki pengalaman luas di level Piala Dunia U-17.

Bagi Indonesia, ini menjadi kali pertama lolos ke Piala Dunia U-17 melalui jalur kompetisi resmi. Tahun lalu, Indonesia tampil sebagai tuan rumah.

Tantangan selanjutnya adalah membentuk tim yang lebih solid, mematangkan pola permainan, serta meningkatkan daya saing menghadapi tim-tim elite dunia di Qatar.

Kekalahan 0-6 dari Korea Utara memang menyakitkan, namun bukan akhir dari segalanya. Timnas U-17 Indonesia telah mencatat sejarah dan mendapatkan kesempatan emas untuk unjuk gigi di panggung dunia. Kerja keras, pembenahan taktik, dan persiapan matang harus segera dilakukan demi hasil lebih baik di Qatar nanti.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)