Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 19 October 2025 09:23
Houston: Harga minyak mencatat sedikit kenaikan pada Jumat, 17 Oktober 2025 tetapi hampir mengalami penurunan mingguan tiga persen setelah IEA memperkirakan kelebihan pasokan yang semakin besar dan Presiden AS Donald Trump serta Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk bertemu kembali guna membahas Ukraina.
Dilansir dari Investing.com, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup pada USD61,29 per barel, naik 23 sen atau 0,38 persen. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada USD57,54 per barel, naik 8 sen atau 0,14 persen.
Trump dan Putin pada hari Kamis sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak lainnya mengenai perang di Ukraina, yang akan diadakan dalam dua minggu ke depan di Hongaria. Pertemuan ini menyusul kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri, setidaknya untuk sementara, pertempuran di Gaza antara Israel dan Hamas.
Baca Juga :
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuju Gedung Putih pada hari Jumat untuk mendorong lebih banyak dukungan militer, termasuk rudal jarak jauh Tomahawk buatan AS, sementara Washington menekan India dan Tiongkok untuk berhenti membeli minyak Rusia.
"Kita telah mencapai kesepakatan damai yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi di Timur Tengah, Iran dinetralkan, dan sekarang Ukraina; risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya telah keluar dari pasar," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.
Penurunan minggu ini juga sebagian disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, yang menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan permintaan energi yang lebih rendah.
"Ini benar-benar menghancurkan kepercayaan," kata Direktur pelaksana di Onyx Capital Group, Jorge Montepeque, yang memperkirakan ekonomi AS akan segera terpengaruh.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan kelebihan pasokan yang semakin besar pada tahun 2026 membatasi harga minyak mentah. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada hari Kamis bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 3,5 juta barel pekan lalu, menjadi 423,8 juta barel.
Peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan sebagian besar disebabkan oleh penurunan utilisasi kilang seiring kilang memasuki masa pemulihan di musim gugur. Data tersebut juga menunjukkan peningkatan produksi AS menjadi 13,636 juta barel per hari, rekor tertinggi.