Profil Amalia Adininggar: Lulusan Teknik Kimia ITB yang Kini Menakhodai BPS di Era Prabowo

Jakarta: Amalia Adininggar Widyasanti, sosok perempuan yang akrab disapa Winny, kini resmi menjabat sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Pelantikan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada di Istana Kepresidenan mengakhiri penantiannya selama dua tahun sebagai Pelaksana Tugas (Plt.).

"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Amalia dalam sumpah jabatannya, Rabu, 19 Februari 2025.

Pelantikannya ini menandai lembaran baru dalam perjalanan kariernya yang telah penuh dengan dedikasi di bidang ekonomi dan statistik.

Dari Teknik Kimia ke Ekonomi: Perjalanan Akademik yang Berliku

Lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 1972, Amalia memulai perjalanannya dengan menempuh pendidikan di Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia lulus pada 1995 dan melanjutkan studi Magister Sains di kampus yang sama hingga 1997.

Namun, langkahnya tak berhenti di sana. Hasratnya untuk memahami perekonomian global membawanya ke Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, Amerika Serikat, tempat ia meraih gelar Master of Engineering pada 1998. Perjalanan akademiknya semakin matang ketika ia memperoleh gelar PhD in Economics dari University of Melbourne, Australia, pada 2005.

Baca juga: Presiden Prabowo Lantik Kepala BPS hingga BSSN di Istana Negara

Dengan latar belakang akademik yang luas, ia menguasai berbagai bidang keahlian, termasuk ekonomi makro, ekonomi internasional dan moneter, perdagangan internasional, ekonomi pembangunan, serta pemodelan ekonomi.

Dari Bappenas ke BPS

Karier Amalia di pemerintahan telah melalui berbagai fase penting. Ia memulai kiprahnya di Kementerian PPN/Bappenas sebagai Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional pada 2011-2016.

Selanjutnya, pada 2016-2018, ia dipercaya menjadi Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik. Kariernya terus menanjak ketika ia dilantik sebagai Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan pada 2018-2020, hingga akhirnya menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas sejak 2020.

Namun, perjalanan menuju puncak kepemimpinan di BPS bukanlah hal yang mudah. Pada 2023, di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo, ia ditunjuk sebagai Plt. Kepala BPS menggantikan Margo Yuwono. Posisi tersebut dijalaninya selama dua tahun hingga akhirnya Presiden Prabowo memberikan kepercayaan penuh kepadanya untuk memimpin lembaga statistik nasional ini.