Ilustrasi--Petugas memadamkan kebakaran lahan gambut di Riau. (MGN/Fitra Asrirama)
Media Indonesia • 28 May 2025 14:23
Banjarbaru: Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai mengancam wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Hingga akhir Mei 2025, ratusan titik api terpantau muncul di sejumlah wilayah Kalsel.
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar. Beberapa waktu lalu, Tim Tagana bersama unsur terkait seperti BPBD, TNI dan Polri telah melakukan pemadaman karhutla dengan luasan dua hektare di wilayah Kota Banjarbaru.
"Saat ini kondisi kemarau dan ancaman karhutla menjadi perhatian kita. Tim Tagana dan unsur terkait terus mempersiapkan diri menghadapi ancaman karhutla," tutur Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel, Ahmadi, Rabu, 28 Mei 2025.
Sebelumnya Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, mengatakan pihaknya mulai mengoperasikan pesawat tanpa awak (UAV) atau drone untuk memonitor titik panas dan karhutla di lapangan. Penggunaan drone dinilai mampu mendeteksi karhutla secara cepat dan tepat.
Drone berbentuk miniatur pesawat terbang dengan panjang satu meter dan lebar sayap dua meter itu dioperasikan Direktorat Sabhara yang bisa terbang dengan jarak mencapai 50 kilometer. Kapolda juga mengingatkan akan ada tindakan tegas berupa sanksi pidana bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik individu maupun korporasi. (MI/Denny S)