Aktivitas di area kampus Universitas Harvard di Amerika Serikat. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 May 2025 11:27
Berlin: Pemerintah Jerman menawarkan solusi alternatif bagi mahasiswa Universitas Harvard yang terdampak kebijakan larangan mahasiswa asing dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Tawaran ini muncul menyusul upaya Gedung Putih yang disebut ingin "membersihkan universitas elite Amerika dari kecenderungan kiri," menurut laporan kantor berita The Times.
Jerman melalui kementerian pendidikan dan sejumlah universitas mengusulkan pendirian “kampus pengasingan” untuk menampung mahasiswa Harvard yang terdampak.
Mengutip dari LBC, Rabu, 28 Mei 2025, usulan ini dipandang sebagai bagian dari strategi Eropa untuk menarik talenta akademik global yang saat ini menghadapi ketidakpastian studi di Negeri Paman Sam.
Berlin menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari komitmen menjaga kebebasan akademik global dan melawan upaya politisasi pendidikan tinggi.
Universitas Harvard belakangan ini menjadi target utama serangan politik Trump. Pemerintahannya menangguhkan lebih dari USD2,2 miliar dalam bentuk hibah dan kontrak yang melibatkan universitas tersebut, dan mencabut sertifikat yang memungkinkan Harvard menerima mahasiswa asing.
Surat dari Badan Administrasi Layanan Umum AS (GSA) bahkan meminta seluruh lembaga federal untuk melaporkan daftar kontrak yang telah dihentikan dengan Harvard, paling lambat 6 Juni mendatang.
Saat ini, mahasiswa internasional mewakili lebih dari seperempat populasi Harvard, dengan sekitar 6.800 pelajar asing dari lebih dari 100 negara, mayoritas merupakan mahasiswa pascasarjana.
Langkah larangan itu sempat ditunda sementara oleh keputusan hakim federal, namun tekanan dari Gedung Putih tetap berlanjut.
Dalam pernyataan resminya, Presiden Harvard Alan M. Garber mengecam pencabutan izin tersebut sebagai tindakan “tidak sah dan tidak berdasar.”
“Pencabutan ini adalah bagian dari rangkaian tindakan balasan pemerintah terhadap Harvard karena kami menolak menyerahkan independensi akademik kami dan tunduk pada intervensi ilegal pemerintah federal atas kurikulum, dosen, dan mahasiswa kami,” tegas Garber.
Harvard telah mengajukan gugatan hukum dan permohonan untuk perintah penahanan sementara. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Bekukan Pengajuan Visa Mahasiswa Asing, AS Perluas Pemeriksaan Medsos