Pemkab Banyumas Siap Memulai Vaksinasi PMK

Banyumas: Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah siap melakukan vaksinasi untuk hewan ternak guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Apalagi, sampai sekarang sudah ada 120 ekor sapi di kabupaten setempat yang terjangkit.

Pelaksana tugas (Plt) Plt Kabid Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Banyumas Sulistyo Wiwid mengatakan pihaknya segera melaksanakan vaksinasi pada Januari ini. 

“Vaksinasi menjadi salah satu langkah pencegahan penyebaran PMK. Dinkannak Banyumas akan melaksanakan program vaksinasi mulai Januari 2025. Sebanyak 1.900 dosis vaksin tahap pertama telah diterima dari pemerintah pusat dan akan segera didistribusikan,” jelasnya di Banyumas, Rabu, 15 Januari 2024.

Banyumas memiliki populasi sekitar 15.000 ekor sapi yang tersebar di berbagai wilayah. Dengan jumlah tersebut, Dinkannak terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan penyebaran PMK melalui program penanganan dan pencegahan yang lebih efektif. Terkait dengan kasus PMK, ada sebanyak 120 ekor sapi terjangkit PMK. Dari jumlah tersebut, dua ekor sapi dilaporkan mati, sementara satu ekor lainnya harus dipotong secara darurat.
 

Baca: Penyebaran PMK di Kabupaten Bandung Makin Meluas

Dia menjelaskan bahwa kasus PMK paling banyak ditemukan di Kecamatan Karanglewas, Sokaraja, dan Ajibarang. "Kasus PMK ini mulai muncul sejak Desember 2024. Sebagian sapi sudah sembuh, namun kami terus melakukan penanganan intensif," katanya.

Dinkannak Banyumas terus berupaya mengurangi dampak infeksi dengan berbagai langkah, seperti membersihkan luka pada kuku sapi, memberikan vitamin, serta menyemprotkan desinfektan di kandang dan pasar hewan.

Sementara Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengatakan pihaknya telah meminta Dinkannak untuk terus melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak. “Lalu lintas ternak perlu diawasi dan dipantau terutama di perbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Brebes,”ujarnya.