Proses evakuasi korban meninggal di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, menggunakan alat berat. (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 3 October 2025 05:33
Sidoarjo: Operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) terhadap korban ambruknya salah satu gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki tahap evakuasi korban meninggal dunia. Mulai Kamis pagi, 2 Oktober 2025, proses dilakukan dengan bantuan alat berat setelah tidak ada lagi tanda-tanda dari korban selamat di bawah reruntuhan.
“Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tim SAR gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu mengevakuasi korban yang sudah meninggal menggunakan alat-alat berat,” ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dalam rilis resmi, pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Suharyanto menerangkan bahwa dari hasil asesmen yang dilakukan hingga Rabu malam, 1 Oktober 2025, Tim SAR gabungan memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di lokasi kejadian. Penjelasan ini menjadi dasar bagi keluarga korban untuk menyepakati kelanjutan operasi SAR sesuai dengan protokol yang berlaku.
“Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka sudah menandatangani berita acara,” kata Suharyanto.
Baca Juga :