Wujudkan Kemandirian Ekonomi dari Pesantren, Santri Dibekali Pelatihan Digital

Menko PM Muhaimin Iskandar bersama Director of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo. Foto: dok Shopee.

Wujudkan Kemandirian Ekonomi dari Pesantren, Santri Dibekali Pelatihan Digital

Husen Miftahudin • 1 November 2025 16:07

Jakarta: Shopee Barokah berpartisipasi aktif dalam mendukung Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Pesantren yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), dengan menghadirkan kegiatan pelatihan digital bagi ratusan santri di Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon di Semarang, Jawa Tengah. 

Pelatihan digital bagi para santri ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital santri agar dapat menciptakan kemandirian ekonomi dari pondok pesantren di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan pemberdayaan masyarakat yang efektif dapat dimulai dengan membangun ekosistem ekonomi yang sehat, salah satunya melalui keterlibatan para santri dan pondok pesantren.

"Dalam membangun ekosistem inilah pemerintah tidak mungkin sendiri. Pemerintah harus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk dunia industri, pelaku bisnis, dan semua pihak yang bisa menjadi bagian dari agen pemberdayaan. Maka dari itu kami apresiasi berbagai pihak, seperti Shopee yang mau bergabung untuk ikut mendukung upaya pemberdayaan masyarakat ini," ungkap Muhaimin dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 1 November 2025.

Director of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menyampaikan industri kreatif di lingkungan pesantren terus berkembang pesat. Shopee Barokah hadir untuk terus memberikan dukungan yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital yang menjadi salah satu bagian dari pengembangan kemandirian pesantren.

"Melalui kegiatan ini kami berharap para Santri bisa semakin beradaptasi dan tumbuh bersama dalam ekosistem digital. Tahun lalu, kami menggelar program 'Santri Siap Ekspor Bersama Shopee' yang telah memfasilitasi 1.400 santri untuk mengembangkan bisnis mereka hingga mengekspor produk melalui Program Ekspor Shopee," jelas Radityo.
 

Baca juga: Kementerian PU Latih Tenaga Kerja Konstruksi di Pondok Pesantren Lirboyo


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Peningkatan keterampilan digital santri


Dalam kegiatan ini, ratusan santri mendapatkan pelatihan digital dari trainer seputar optimalisasi produk dan toko hingga pemanfaatan fitur-fitur promosi dan kampanye untuk mengoptimalkan potensi penjualan dan membuka akses pasar yang lebih luas. Edukasi mengenai optimalisasi performa toko di platform e-commerce, meliputi cara pengaturan toko, mengatur tampilan foto produk, hingga mengatur informasi esensial di toko yang dapat menarik minat pembeli.

Para santri juga mendapatkan edukasi seputar cara efektif menggunakan fitur promosi, seperti iklan, Shopee Live, serta Shopee Video hingga pemanfaatan kampanye tanggal kembar untuk meningkatkan visibilitas toko dan meningkatkan potensi penjualan.

Shopee Barokah juga menghadirkan etalase spesial 'Koleksi UMKM Santri Indonesia'. Etalase ini menjadi kanal pemasaran khusus yang mempromosikan produk-produk dari usaha pondok pesantren dan santri, memberikan visibilitas yang lebih besar, dan membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh Indonesia.

Pasar produk muslim di Indonesia memiliki potensi dan pertumbuhan yang sangat besar. Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia, mencapai sekitar 246 juta jiwa pada 2025, merupakan modal utama untuk menjadikan Indonesia tidak hanya pasar tetapi juga produsen dan pemain utama industri halal global.

"Harapan ke depannya, dukungan untuk program Kemenko PM ini bisa turut menjadi katalis terhadap pengembangan kreativitas dan inovasi produk santri dan pondok pesantren di tahun ini," tutup Radityo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)