426 Anak di Yogyakarta Mengalami Penyakit Jantung

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. Dokumentasi/Humas Pemkot Yogyakarta

426 Anak di Yogyakarta Mengalami Penyakit Jantung

Ahmad Mustaqim • 15 August 2025 16:11

Yogyakarta: Sebanyak 3.057 anak di Kota Yogyakarta jadi sasaran pemeriksaan dini penyakit jantung. Ratusan anak terdeteksi mengalami persoalan kesehatan jantung. 

"Hasilnya pemeriksaan ditemukan 2.631 anak (kondisi jantungnya) normal, 426 anak ditemukan bermasalah dan telah dilakukan rujukan ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan pada Jumat, 15 Agustus 2025. 

Wawan menjelaskan deteksi dini menyasar di 104 Sekolah Dasar (SD). Pemeriksaan itu dilakukan petugas kesehatan dari 18 Puskesmas setempat. Menurut dia, deteksi dini penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung sangat penting untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup dan kualitas hidup anak-anak. 

"Didukung dengan ditetapkannya Pergub DIY nomor 103 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Yogyakarta Sehat Lestari Tahun 2021-2025, yang salah satu kegiatan utamanya adalah deteksi dini penyakit jantung bawaan pada peserta didik di sekolah," ujar Wawan. 
 

Baca: 

Mencegah Penyakit Jantung Bisa Sejak Dini, Begini Caranya


Wawan mengungkapkan pemeriksaan kesehatan jantung jadi bagian penting dalam perlindungan kesehatan anak-anak. Selain kesehatan, kata dia, juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya terhadap kualitas hidup anak- anak.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dokter Piprim Basarah Yanuarso mengatakan persoalan penyakit jantung jadi satu satu topik yang jadi konsentrasi para dokter, khususnya dokter spesialis anak. Dalam beberapa kasus, penyakit jantung disebabkan obesitas dan malnutrisi. 

"IDAI berkomitmen menurunkan angka morbiditas atau penyakit dan mortalitas atau kematian anak-anak di Indonesia, yang sampai hari ini masih cukup tinggi khususnya disebabkan karena penyakit jantung bawaan maupun didapat oleh anak," ujar Basarah. 

Menurutnya PR Indonesia di bidang kesehatan anak masih banyak. Basarah menyatakan kolaborasi berbagai pihak sangat penting untuk dilakukan. 

"Tidak hanya dari segi penyiapan dokter spesialis anak maupun konsultan kardiologi anak, serta tenaga medis lainnya tapi juga pada sisi kebijakan," ucap Basarah. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)