Director Scientific Engagement PMI Tomoka Iida. Foto: dok HMSP.
Ade Hapsari Lestarini • 7 July 2025 19:14
Jakarta: Inovasi dalam sains dan teknologi telah memainkan peran krusial dalam mendukung visi Philip Morris International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), menyediakan pilihan produk bebas asap bagi para pengguna nikotin yang tetap menggunakan produk tembakau.
Director Scientific Engagement PMI Tomoka Iida, mengatakan kehadiran ragam produk bebas asap yang berlandaskan konsep pengurangan risiko (harm reduction) dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas kesehatan publik.
Jepang dan Swedia menjadi contoh nyata bagaimana inovasi produk bebas asap berkontribusi positif dalam menurunkan prevalensi merokok. Di Jepang, prevalensi merokok pada usia 20 tahun ke atas turun dari 20,1 persen (2011) menjadi 9,4 persen (2023).
Sementara di Swedia, kontribusi pemanfaatan kantong nikotin, yang diperkenalkan pada 1973, sebagai alternatif untuk beralih dari merokok juga berkorelasi dengan perbaikan kualitas kesehatan publik. Swedia mencatatkan kasus kanker paru-paru (lung cancer incident) pada pria sekitar 17 kasus per 100 ribu populasi. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata negara Uni Eropa yang berada di kisaran 42 kasus.
"Ini adalah inti dari pengurangan bahaya tembakau. Ketika Anda memiliki produk yang terbukti secara ilmiah lebih baik daripada rokok, dan para perokok dewasa memiliki akses untuk beralih, Anda benar-benar akan melihat dampaknya pada tingkat populasi," kata Tomoko pada Technovation 2025, dilansir keterangan tertulis, Senin, 7 Juli 2025.
Technovation 2025 menjadi platform strategis bagi Sampoerna untuk berdiskusi dan berbagi wawasan mengenai sains dan teknologi di balik pengembangan produk bebas asap.
Marketing Director Sampoerna Andre Dahan. Foto: dok HMSP
Baca juga: Pabrik Bebas Asap Cuma Ada di Indonesia, HMSP Investasi Rp5,3 Triliun |