Iran akan balas Australia terkait pengusiran dubes. Foto: Anadolu
Teheran: Iran pada Selasa 26 Agustus 2025 berjanji akan melakukan ‘tindakan balasan’ setelah Australia mengusir duta besarnya atas tuduhan bahwa Teheran berada di balik serangan pembakaran antisemit di Sydney dan Melbourne.
"Tuduhan yang telah dibuat itu sepenuhnya ditolak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei dalam konferensi pers mingguan, seperti dikutip Anadolu, Rabu 27 Agustus 2025.
Baqaei menambahkan bahwa "setiap tindakan yang tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan".
Sebelumnya pada Selasa, Australia menyatakan duta besar Iran Ahmad Sadeghi sebagai "persona non grata" dan memerintahkannya beserta tiga pejabat lainnya untuk meninggalkan negara itu dalam waktu tujuh hari.
Australia juga menarik duta besarnya untuk Iran dan menangguhkan operasi di kedutaan besarnya di Teheran, yang dibuka pada tahun 1968.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan badan intelijen telah menyimpulkan bahwa Iran berada di balik pembakaran sebuah kafe kosher di pinggiran kota Bondi, Sydney, Oktober lalu dan mengarahkan serangan pembakaran besar-besaran terhadap Sinagoga Adass Israel di Melbourne pada bulan Desember.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kedua serangan tersebut.
Iran menolak tuduhan
Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, dalam sebuah unggahan di X, menyebut Albanese sebagai "politisi lemah" dan mengatakan tuduhan terhadap Iran "tidak masuk akal".
"Iran membayar harga atas dukungan rakyat Australia terhadap Palestina. Canberra seharusnya tahu lebih baik daripada mencoba menenangkan rezim yang dipimpin oleh Penjahat Perang," kata Baqaei, merujuk pada politisi Israel.
Baqaei mengatakan tindakan tersebut tampaknya "dipengaruhi oleh perkembangan internal" di Australia, termasuk protes baru-baru ini terhadap perang Israel di Gaza.
"Tampaknya tindakan ini diambil untuk mengimbangi kritik terbatas yang dilayangkan pihak Australia terhadap rezim Zionis (Israel)," pungkas Baqaei.