Warga Malang Diimbau Tak Panik dengan Kabar Gempa Megathrust

Ilustrasi gempa bumi. medcom.id

Warga Malang Diimbau Tak Panik dengan Kabar Gempa Megathrust

Daviq Umar Al Faruq • 20 August 2024 16:15

Malang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan gempa megathrust tinggal menunggu waktu untuk mengguncang Indonesia. Gempa berskala besar yang memicu tsunami itu berpotensi terjadi di dua megathrust Indonesia. 

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Malang, Ma'muri, mengatakan jadwal pasti terjadinya gempa tersebut hingga saat ini masih belum dapat dipastikan.

"Pada prinsipnya terkait megathrust ini kan sudah beberapa kali ramai. Dulu tahun 2021 juga ramai, dan kata potensi itu selalu diulang yang sebenarnya waktu pasti terjadinya itu belum diketahui kapan," kata Ma'muri di Malang, Selasa, 20 Agustus 2024.
 

Baca: Gempa Magnitudo 7,0 di Sulawesi Utara Tidak Berpotensi Tsunami
 
Dia menjelaskan sebagai langkah mitigasi, Stasiun Geofisika Kelas III Malang telah menyiapkan sistem monitoring, prosesing dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.

Selain itu mereka juga bekerjasama dengan stekholder terkait untuk memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah.

Kerjasama itu dikemas dalam berbagai kegiatan. Mulai dari Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS) dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami (Tsunami Ready Community). 

"Harapan kita, semoga upaya kita dalam memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dapat berhasil dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim," jelasnya.

Oleh karena itu, masyarakat di wilayah Malang Raya dan sekitarnya diimbau untuk tidak resah dan panik berlebihan menyusul beredarnya informasi mengenai potensi gempa megathrust yang dapat menyebabkan tsunami itu. Masyarakat juga diharapakan untuk beraktivitas seperti biasa, namun tetap waspada dan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana.

"Untuk masyarakat tetap tenang. Prinsipnya gempa bumi sampai sekarang belum bisa diprediksi kapan terjadinya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan dalam rilisnya, BMKG menyebut ada kekhawatiran dari ilmuwan Indonesia terhadap megathrust Selat Sunda magnitude 8,7 dan megathrust Mentawai-Siberut magnitude 8,9. Pasalnya, dua megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)