Indeks S&P500 Bisa Memprediksi Pemenang Pilpres AS

Wall Street. Foto: Unsplash.

Indeks S&P500 Bisa Memprediksi Pemenang Pilpres AS

Arif Wicaksono • 9 August 2024 18:28

New York: Laju pasar saham S&P500 dapat membantu memprediksi siapa yang akan memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November.
 

baca juga: 

Saham-saham AS Naik Lagi


Menurut Kepala Strategi Teknis LPL Adam Turnquist, sejak 1928, S&P 500 memiliki tingkat akurasi 83 persen dalam menentukan partai politik yang akan memenangkan Gedung Putih.

"Meski jajak pendapat, peluang taruhan, dan prakiraan dapat memberikan wawasan berharga mengenai potensi hasil pemilu, datanya bisa saja membingungkan. Untuk menghindari gangguan dan potensi bias, awasi kinerja pasar," kata Turnquist, dilansir Business Insider, Jumat, 9 Agustus 2024.

Secara khusus, ia menyoroti kinerja pasar saham dalam jangka waktu tiga bulan sebelum hari pemilu sebagai alat prediksi utama siapa yang akan memenangkan kursi kepresidenan. Peregangan penting itu secara resmi dimulai minggu ini.

"Sejak 1928, setiap kali S&P 500 positif selama tiga bulan menjelang pemilu, 80 persen partai petahana tetap memegang kendali Gedung Putih," kata Turnquist.

Misalnya, dalam tiga bulan menjelang pemilu 2008, S&P 500 turun 24,8 persen. Partai Demokrat akhirnya menang, dan Presiden Barack Obama mengakhiri kendali Partai Republik atas Gedung Putih setelah delapan tahun.

Di sisi lain, ketika pasar saham mencetak return negatif dalam tiga bulan menjelang pemilu, partai petahana mengalami kekalahan dalam pemilu sebanyak 89 persen.

Misalnya, S&P 500 turun 2,3 persen menjelang pemilihan Presiden tahun 2016, dan Presiden Donald Trump akhirnya memimpin partai Republik meraih kemenangan, mengakhiri kendali Partai Demokrat atas Gedung Putih setelah delapan tahun.

Secara keseluruhan, aturan pasar saham ini telah memprediksi dengan tepat 20 dari 24 pemilu terakhir, dengan tingkat akurasi keseluruhan sebesar 83 persen. Namun, pasar juga bisa salah, dengan pemilihan presiden tahun 2020 sebagai contoh utamanya.

S&P 500 naik 2,3 persen menjelang pemilu tahun 2020, namun partai petahana, yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, kalah dalam pemilu dari Presiden Joe Biden.

Meskipun prediksi pasar saham untuk pemilu November tidak sempurna, hal ini patut untuk diperhatikan.  Laju S&P 500 turun sekitar 0,5 persen sejak tiga bulan menetapkan Partai Republik sebagai favorit untuk menang pada November.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)