Ilustrasi--Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi guguran awan panas. (Dok. Badan Geologi)
Media Indonesia • 10 August 2024 12:46
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat selama seminggu atau pada Jumat hingga Kamis, 2-8 Agustus 2024, terjadi 223 kali guguran lava yang kesemuanya mengarah ke hulu Sungai Bebeng atau ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter dari puncak.
Selain guguran lava, kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, Jumat, 9 Agustus 2024, mengatakan dua pos pengamatan juga mencatat dalam periode terjadi 820 kali gempa.
"Kegempaan didominasi dengan gempa guguran yang tercatat sebanyak 753 kali. Sedangkan gempa lainnya gempa hybrid atau multi fase terjadi 52 kali, gempa tektonik 7 kali dan gempa vulkanik dangkal serta gempa low frequency masing-masing 4 kali," katanya, Sabtu.
Agus lebih lanjut mengungkapkan, BPPTKG juga telah melakukan pengukuran suhu dua kubah Merapi. Kubah lava barat daya jelasnya teratat suhu tertinggi terukur 249 derajat Celsius dan kubah tengah terukur suhu tertingginya 220,8 derajat celsius.
Sedangkan volume kubah lava jelasnya kubah lava, barat daya sebesar 2.628.300 meter kubik dan kubah tengah 2.360.700 meter kubik. Tercatat pula, asap kawah berwara putih dengan ketinggian asa pmaksimum 500 meter dari puncak.
Baca juga: Warga Sleman Ikuti Simulasi Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi |