Pengembangan Teknologi Bitcoin Diprediksi Bakal Membesar

Ilustrasi bitcoin. Foto: Unsplash.

Pengembangan Teknologi Bitcoin Diprediksi Bakal Membesar

Arif Wicaksono • 27 October 2023 21:16

Jakarta: Perkembangan teknologi Bitcoin akan berkembang pesat dalam beberapa waktu ke depan. Bitcoin yang hanya sebagai sarana investasi dan perdagangan bisa melebar ke fungsi lainnya.

Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi meyakini potensi teknologi Bitcoin dan Blockchain dapat menginspirasi masyarakat untuk turut berpartisipasi pada perkembangannya.

“Kami percaya teknologi Bitcoin membuka peluang nyata bagi inovasi di berbagai sektor. Bukan hanya keuangan dan investasi, namun juga energi terbarukan, transportasi, agrikultur, dan pariwisata yang juga berpotensi meningkatkan perekonomian baik secara lokal di Bali dan nasional," tegas dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 27 Oktober 2023.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Twitter sekaligus Chairman Block Inch Jack Dorsey mengungkapkan keyakinannya bahwa adopsi Bitcoin akan terus bertumbuh dan berkembang.

'Seperti NOSTR, saya yakin teknologi dan komunitas Bitcoin telah membuat perkembangan untuk terus berlanjut,” ungkap Dorsey.

Dia menuturkan meskipun sebagian besar negara-negara Barat menggunakan Bitcoin karena keperluan pembayaran dan investasi, pada dasarnya Bitcoin akan menjadi kebutuhan bagi orang-orang di belahan bumi Selatan juga.

"Diantaranya seperti Kosta Rika, Argentina, dan termasuk di benua lain contohnya seperti Nigeria, Kenya di Afrika serta negara-negara lain yang mengalami hiperinflasi,” tambah Dorsey.

Transaksi non ekonomi

Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan optimismenya terhadap peluang teknologi bitcoin yang perkembanganya sangat pesat dalam beberapa waktu terakhir. Gita melihat penetrasi internet selama beberapa dekade terakhir adopsinya cukup robust karena peningkatannya di atas 50 persen per tahun.

"Tapi kalau Bitcoin, peningkatan adopsinya di atas 100 persen per tahun dalam empat belas tahun terakhir. Ini sangat menjanjikan dan tidak ada tanda bahwa Bitcoin akan slow down,” lanjut Gita.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Bappebti  Tirta Karma Senjaya menekankan peran aset kripto sebagai alternatif diversifikasi instrumen investasi bagi masyarakat.

“Saat ini selain ada emas dan saham, juga sudah ada aset kripto. Dalam hal ini, tentu saja bagi masyarakat harus diperhatikan aset kripto apa saja yang kemudian layak untuk diinvestasikan. Dan kemudian investasinya dimana. Investasinya harus di exchanger atau trading platform yang terdaftar di Bappebti. Dalam hal ini, Reku salah satu leaders nya untuk trading platform di Indonesia,” ungkap Tirta.

Tirta turut menyoroti peran unik Bitcoin sebagai aset kripto yang supply nya terbatas. Dia mengatakan saat ini supply Bitcoin tersisa 2 jutaan yang bisa di-mining. Harganya bisa terus naik terutama terkait dengan halving 2024.

"Dalam hal ini, masyarakat yang ingin berinvestasi di kripto, memang ada aset-aset kripto lainnya atau altcoin. Yang penting adalah terdaftar di Bappebti. Jadi ada 501 aset kripto yang terdaftar di Bappebti. Silahkan masyarakat memilih dan bisa juga melihat pendapat para pengamat aset kripto,” tambah dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)